Ecoton Sebut Sungai Kalimas Surabaya Tercemar Klorin dari Disinfektan
kadar logam berat juga melampaui batas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) menyebut ada peningkatan polusi di Sungai Surabaya selama pandemik COVID-19. Polusi itu berasal dari kandungan klorin, mikroplastik dan logam berat. Diketahui setelah pihaknya melakukan uji kualitas air di Sungai Kalimas tepatnya di kawasan Petekan.
1. Kandungan klorin tinggi
Berdasarkan hasil penelitian Ecoton, kandungan klorin di Sungai Kalimas pada 17 April lalu, 0,17 parts per million (ppm). Kemudian melakukan uji kualitas air lagi pada 7 Juli kemarin, hasilnya 0,20 ppm. "Untuk standar air bersih, klorin tidak boleh lebih dari 0,03 ppm," ujar Peneliti Ecoton, Eka Chlara Budiarti tertulis.
"Tingginya klorin yang menjadi bahan utama desinfektan atau pembunuh kuman, pembersih lantai dan pemutih pakaian merupakan indikator tingginya polusi dari kegiatan rumah tangga atau limbah domestik," lanjut dia.
Baca Juga: Pemberantasan Sampah Sungai, Ecoton: Khofifah Cuma Seremonial