Curhat Pekerja Terminal Bungurasih yang Terdampak COVID-19
Terminal ditutup, pemasukan nihil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sidoarjo, IDN Times - Ramadan biasanya menjadi rezeki nomplok bagi para pekerja terminal. Banyak masyarakat yang hilir mudik melakukan persiapan lebaran Idulfitri. Tapi, tidak untuk tahun ini. Bak bola berputar 180 derajat, terminal yang menjadi ladang rupiah kini sepi.
Sejak Presiden Joko 'Jokowi' Widodo melarang mudik pada 23 April lalu, serta penerapan PSBB Surabaya Raya pada 28 April, Terminal Purabaya di Bungurasih, Sidoarjo mati suri. Aktifitas bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP) terhenti.
1. Tidak ada pemasukan sama sekali
Salah satu yang meradang akibat kebijakan di tengah pandemik COVID-19 ialah Muhammad As'ad. Pria yang sehari-hari menjadi mandor bus malam ini tidak memiliki penghasilan sama sekali sejak Terminal Purabaya ditutup. Dia mengaku bingung untuk dapat menafkahi keluarganya selama 14 hari ke depan.
"Sekarang sepi, tidak ada pemasukan. Bus gak ada yang parkir. Nganggur semua dari sopir, kernet, kondektur, pedagang asongan, soalnya gak ada aktivitas," ujarnya, Rabu (29/4).
Baca Juga: Curhat Guru SLB Asal Malang Terapkan Belajar dari Rumah
Baca Juga: Terminal Purabaya 'Mati Suri' pada Hari Pertama PSBB Surabaya Raya