COVID-19 Melonjak, Bagaimana PTM di Jatim?
Tunggu rekomendasi Satgas COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur (Jatim), Wahid Wahyudi menyampaikan kalau SMA/SMK di 38 kabupaten/kota sudah siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada Juli mendatang. Namun, adanya lonjakan COVID-19 maka harus ditinjau ulang. Seperti berkoordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19.
Data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim per 20 Juni 2021, total terkonfirmasi positif COVID-19 163.548 kasus. Dari jumlah itu, 146.881 telah sembuh, 12.127 meninggal dunia dan 4.540 sedang dirawat alias kasus aktif. Kasus aktif terbanyak ialah Bangkalan 890 kasus.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, Wahid menyebut kalau lonjakan kasus COVID-19 di Bangkalan terjadi di empat kecamatan. Yakni Arosbaya, Klampis, Geger dan Kota Bangkalan. Meski begitu, pihaknya masih mengizinkan PTM terbatas tapi dengan syarat.
"Untuk Bangkalan boleh (menggelar PTM terbatas). Tapi kita tetap meminta persetujuan dari Satgas COVID-19. Jika tidak memberikan rekomendasi ya tidak bisa menggelar PTM dan melanjutkan pembelajaran daring," ujarnya.
1. SMA/SMK Jatim dinilai siap gelar PTM terbatas
Jika ditinjau secara menyeluruh, lanjut Wahid, kesiapan PTM terbatas SMA/SMK di Jatim sudah matang. Karena beberapa persiapan telah dilangsungkan. Mulai dari penyediaan sarana prasaran sesuai protokol kesehatan hingga vaksinasi guru.
"Untuk melaksanakan PTM ini guru dan tenaga pendidik harus vaksin dua kali. Ini sedang diselesaikan oleh Dinas Kesehatan Jatim," katanya. Bulan Juni ini semua guru SMA/SMK telah di vaksin kedua.
Baca Juga: COVID-19 Meledak Lagi, Epidemiolog Minta Rencana PTM Juli Dikaji Lagi