TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banyak Warga Terdampak Erupsi Semeru Trauma dan Tanyakan Kondisi Rumah

Pemerintah akan relokasi permukiman warga

Kondisi tenda pengungsian korban erupsi Semeru di Sumberwuluh, Lumajang. IDN Times/Ulil Albab

Surabaya, IDN Times - Trauma menjadi dampak yang besar pascabencana. Hal itulah yang kini dirasakan warga terdampak erupsi Gunung Semeru. Tim trauma healing pun diterjunkan untuk memulihkan psikis korban. Tak hanya itu saja, pemerintah juga segera merelokasi permukiman warga agar tak ada kejadian berulang akibat erupsi Semeru.

Baca Juga: Lebih Baik Beri Uang, Bantuan Korban Erupsi Semeru Cukup untuk 30 Hari

1. Minta relawan ikut berikan trauma healing ke warga terdampak

Suasana pengungsian warga korban erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro pada Rabu (8/12/2021). (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengaku telah menggelar rapat koordinasi  dengan 60 unit organisasi relawan. Mantan Menteri Sosial (Mensos) ini meminta kepada mereka selain membantu kebutuhan logistik, juga untuk msmbentuk tim trauma healing.

"Trauma healing jadi bagian penting, (Jika sebelumnya) fokus ke anak-anak, mulai kemarin fokusnya juga kepada yang dewasa," ujarnya usai acara SMA Award di Hotel Shangri-La, Surabaya, Kamis (9/12/2021) malam.

2. Siapkan relokasi rumah dan pengungsian sesuai peta rawan bencana

Kendaraan Hagglund milik Palang Merah Indonesia (PMI) dikerahkan bantu pencarian di kawasan terdampak erupsi Gunung Semeru. Dok. Humas Pemrpov Jatim.

Selain itu, korban luka maupun korban selamat juga kerap menanyakan kondisi rumahnya. Laporan itu sudah diketahui oleh Khofifah. Pihaknya berencana merelokasi rumah dan pos pengungsian di lereng maupun kaki Gunung Semeru yang rawan terdampak bencana.

"Kalau kita ke rumah sakit dari yang luka bakar yang ditanyakan rumah saya bagaimana, kalau ke titik pengungsian A yang mereka tanya pengungsian kita gimana. Kalau ke titik b pengungsian bagaimana," katanya.

"Kemungkinan kalau relokasi ke titik mana saja dan berapa KK yang membutuhkan relokasi. Ini jadi penting karena ada peta rawan bencana, yang sedianya (ada permukinan) tidak dijadikan hunian tetap," dia menambahkan.

Baca Juga: Khofifah Ajak Gotong Royong Bersihkan Sampah di Pengungsian Semeru

Berita Terkini Lainnya