Banyak Guru Surabaya Terpapar COVID-19, Ini Saran Pemerhati Pendidikan
Kalian setuju gak sih kalau masuk sekolah lagi?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Mantan Ketua PGRI Jawa Timur (Jatim) Ichwan Sumadi mengaku telah menerima informasi soal banyaknya guru yang terpapar COVID-19. Bahkan beberapa di antaranya meninggal dunia. Mengetahui hal itu, pria yang kini menjadi pemerhati pendidikan itu sangat prihatin dengan kondisi sekarang ini. Terutama di Surabaya yang masih zona merah.
Akibat dari status itu, Kota Pahlawan belum bisa menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ichwan pun berharap kondisi terus membaik. Sehingga kegiatan belajar mengajar kembali digelar. "Karena sudah sekitar 6 bulan yang lalu pendidikan lumpuh," ujarnya kepada IDN Times, Minggu (23/8/2020).
1. Sebut PJJ bikin gelisah masyarakat
Sebutan pendidikan lumpuh ini bukan tanpa alasan. Ichwan menilai sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menggelisahkan masyarakat secara luas, terutama para emak-emak dan bapak-bapak yang mendapat tambahan beban.
"Ikut mendampingi putra-putrinya secara ajek selain kegiatannya mencari nafkah, terutama untuk kelompok pendidikan dasar yang ternyata banyak dari mereka yang belum memahami sistem PJJ karena berbagai alasan, misalnya terkait sarana prasarana dan kemampuan tentang IT," kata dia.
Baca Juga: Bukan 35, Pemkot Sebut 4 Guru di Surabaya Meninggal akibat COVID-19
Baca Juga: 137 Guru Surabaya Positif Corona, Ada yang Tertular saat Makan Bersama