Bukan 35, Pemkot Sebut 4 Guru di Surabaya Meninggal akibat COVID-19

Pemkot telah lakukan tes swab massal pada guru

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membantah data yang dirilis oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang menyebutkan ada 35 guru di Surabaya meningal dunia akibat COVID-19. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, hanya ada 4 guru yang meninggal dunia akibat COVID-19.

1. Seluruh guru SD dan SMP di Surabaya akan dilakukan tes swab PCR

Bukan 35, Pemkot Sebut 4 Guru di Surabaya Meninggal akibat COVID-19Ilustrasi swab. IDN Times/ Muchammad

Wakil Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Irvan Widyanto menjelaskan, hingga saat ini pemkot masih melakukan tes swab PCR massal kepada para guru SD dan SMP se-Surabaya. Baik sekolah negeri maupun swasta. Hingga saat ini telah ada 3.127 guru yang telah melakukan tes swab PCR.

"Memang karena kepedulian ibu wali kota (Risma) untuk menjamin keselamatan para guru jadi testing serentak untuk SD dan SMP. Walau pun tidak jelang pembukaan yang jelas untuk guru SD dan SMP diprioritaskan," ujar Irvan saat dihubungi IDN Times, Jumat (21/8/2020).

2. 4 guru meninggal dunia akibat COVID-19

Bukan 35, Pemkot Sebut 4 Guru di Surabaya Meninggal akibat COVID-19Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, dari hasil tes massal tersebut, diketahui bahwa 137 orang positif COVID-19. Sedangkan 4 di antaranya telah meninggal dunia. Tentu angka ini terpaut jauh dari milik PGRI yang menyatakan bahwa 35 orang meninggal dunia. Irvan pun memastikan bahwa angka guru positif COVID-19 tersebut akan bertambah lantaran tes swab massal masih terus berlanjut.

"Saya sudah cek di dinkes tidak sebanyak itu (guru yang meninggal dunia akibat COVID-19)," tutur Irvan.

Baca Juga: Jadi Kerumunan, Pemkot Hentikan Pertunjukan Seni di Alun-alun Surabaya

3. Pertanyakan data millik PGRI

Bukan 35, Pemkot Sebut 4 Guru di Surabaya Meninggal akibat COVID-19Kepala BPB dan Linmas Surabaya Irvan Widyanto. IDN Times/Fitria Madia

Ia pun mempertanyakan pernyataan dari PGRI tekait 35 guru meninggal dunia akibat COVID-19 tersebut. Sementara hingga saat ini, Ketua PGRI Surabaya Sumarto belum memberikan klarifikasi terkait perbedaan data tersebut.

"Itu hoaks itu. Coba cek di PGRI apakah betul sepeti itu. Itu data dari mana. Satgas tidak tidur, semua guru kami lakukan swab," tegas Irvan.

Baca Juga: PGRI Jatim: Belajar di Rumah Harus Ada Pemantauan Khusus

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya