11 Dosen ITS Meninggal karena COVID? Begini Faktanya
ITS menerapkan lockdwon akibat rektor positif COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) baru-baru ini mengambil kebijakan lockdown sementara aktivitas di kampus. Keputusan itu diambil setelah Rektor mereka, Mochamad Ashari terjangkit virus SARS CoV-2. Lockdown ini berlaku mulai 24 Desember 2020 sampai 10 Januari 2021. Namun, banyak informasi beredar bahwa 11 dosen ITS meninggal dunia karena COVID-19.
Kabar tersebut pun ditepis oleh Satgas COVID-19 ITS. Lantas bagaimana kebenarannya?
1. Kasus aktif ada 18 positif
Ketua Satgas COVID-19 ITS, Adjie Pamungkas meluruskan, sesuai data bahwa kasus aktif COVID-19 di lingkungan ITS sebanyak 18 orang per Sabtu (26/12/2020). Kasus tersebut dibagi menjadi beberapa klasifikasi. Di antaranya, kasus positif dengan penangangan isolasi mandiri 11 kasus. Dengan rincian enam orang dosen, satu orang mahasiswa dan empat orang tenaga kependidikan.
"Kemudian klasifikasi positif dengan tindakan rawat inap terdapat tujuh orang. Dengan rincian empat orang dosen, dua orang mahasiswa dan satu orang tendik (tenaga kependidikan," ujarnya dalam rilis resmi, Minggu (27/12/2020).
Baca Juga: Gowes, Guru Besar ITS Jadi Korban Jambret
Baca Juga: Rektor ITS Positif COVID-19, Kampus Lockdown Sampai Januari 2021