TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vandalisme di Cagar Budaya, Berbagai Komunitas di Malang Turun Tangan

Sebelumnya Jembatan Majapahit terkena aksi vandalisme

IDN Times/ Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Baru-baru ini terjadi aksi vandalisme yang dilakukan oleh sekelompok orang yang diduga merupakan bagian dari kelompok tak dikenal. Mereka melakukan aksi vandalisme dengan mencoret-coret jembatan di jalan Majapahit Malang bersamaan dengan hari buruh, Rabu (1/5/2019) lalu. Video aksi yang dilakukan oleh sekelompok orang itupun langsung viral dan menuai reaksi dari berbagai pihak. 

Komunitas gabungan pun melakukan pembersihan terhadap aksi vandalisme di kawasan jembatan Majapahit yang juga merupakan warisan cagar budaya tersebut. Mereka melakukan pengecatan ulang kawasan tersebut secara swadaya. 

Baca Juga: Dituduh Vandalisme, Pesepakbola Bahrain Diekstradisi Dari Thailand

1. Kecam aksi vandalisme tersebut

IDN Times/ Alfi Ramadana

Sejumlah komunitas itu mengecam dengan tegas aksi vandalisme tersebut. Mereka menganggap bahwa aksi vandalisme tersebut tak seharusnya dilakukan. Untuk itu, beberapa komunitas masyarakat seperti Musik Malang Bersatu Indonesia tersentuh untuk melakukan perbaikan atas apa yang sudah terjadi. Selain melakukan pengecatan, komunitas gabungan tersebut juga melakukan aksi live musik di sekitar kawasan jembatan Majapahit, kota Malang.

"Ini merupakan bentuk kepedulian kami untuk melestarikan cagar budaya. Jadi kami terdorong untuk turut menjaga cagar budaya ini," ucap Herman Wijaya, salah satu koordinator dari aksi pengecatan jembatan Majapahit tersebut. 

2. Tak anti dengan aksi buruh

IDN Times/ Alfi Ramadana

Lebih lanjut, Herman menambahkan bahwa sebenarnya dirinya dan komunitas lain di Malang tidak anti dengan aksi buruh. Namun, karena ada beberapa oknum yang memanfaatkan momentum tersebut untuk aksi vandalisme maka menurut Herman hal itu harus diperangi. 

"Kami mendapat informasi tersebut dari sebuah grup di media sosial. Kalau sebagian orang lebih cenderung melakukan bullyan, kami mencoba melakukan hal lain yang lebih nyata. Sebab, kalau hanya membully pelaku tidak akan memberikan solusi apapun," tambahnya. 

3. Dorong pemerintah untuk lebih responsif

IDN Times/ Alfi Ramadana

Di sisi lain, aksi dari gabungan komunitas tersebut diharapkan bisa menjadi pemicu agar pemerintah kota lebih responsif. Pasalnya aksi vandalisme yang terjadi tersebut merusak keindahan cagar budaya di Kota Malang. 

"Aksi yang kami lakukan ini juga sebagai upaya untuk memberikan contoh. Agar ke depan pemerintah bisa lebih responsif dan cepat tanggap terhadap keluh kesah dari masyarakat," jelasnya. 

4. Disbudpar minta kasus tersebut diusut tuntas

IDN Times/ Alfi Ramadana

Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwistaa Kota Malang, meminta pemerintah kota untuk mengusut hingga tuntas masalah tersebut. Hal itu seperti diungkapkan oleh Sekertaris Tim Ahli Cagar Budaya Disbudpar, Agung Buana. Ia menilai bahwa untuk penanganan kasus tersebut tidak bisa hanha dari satu pihak. 

"Ini perlu penanganan ekstra. Artinya lintas instansi dan organisasi pemerintah daerah harus bekerja sama. Hari ini pihak Disbudpar, mengirim surat kepada Wali Kota Malang, dan juga tembusan untuk Kapolres Malang, Satpol PP dan komunitas lainya. Kami meminta kepada pemerintah kota untuk menindaklanjuti permasalahan ini sebagai wujud keseriusan mewujudkan Malang sebagai kota heritage. Harapanya setelah ini segera ada koordinasi lintas OPD untuk menyelesaikan masalah ini," bebernya. 

Baca Juga: Pemkot Bandung Petakan Sekolah Pelajar yang Ikut Aksi Vandalisme

Berita Terkini Lainnya