TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tingkatkan Penerimaan Zakat, Baznas Akan Turun ke Kampus  

Bangun literasi untuk kaum millenial tentang zakat

Pembukaan Munas Forum Zakat di Hotel Golden Tulip Kota Batu. IDN Times/Alfi Ramadana

Batu, IDN Times - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berencana untuk goes to campus guna membangun literasi zakat di kalangan mahasiswa. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Baznas, Mohammad Mahdum saat menghadiri pembukaan Munas Forum Zakat ke 9 di Hotel Golden Tulip, Kota Batu, Kamis (3/6/2021). 

1. Penerimaan zakat nasional alami peningkatan

Pembukaan Munas Forum Zakat ke 9 di Hotel Golden Tulip, Kota Batu. IDN Times/Alfi Ramadana

Mahdum menjelaskan bahwa sebenarnya secara umum penerimaan zakat Indonesia justru mengalami kenaikan pada tahun 2020. Tercatat penerimaan zakat pada tahun tersebut mencapai 12 triliun. Jumlah itu meningkat 2 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2019. Namun, dari sisi literasi memang belum banyak yang memahami zakat. Terlebih, saat ini sudah banyak lembaga penerima dan pengelola zakat baik yang di bawah kendali pemerintah maupun mandiri. 

"Rencana ke depan memang kami akan lebih proaktif mengadakan event-event untuk menggenjot penerimaan zakat. Kolaborasi dengan lembaga pengelola zakat lain juga kami lakukan seperti dengan forum zakat ini," urainya Kamis (3/6/2021). 

Tak hanya itu saja, Mahdum juga menilai bahwa pola pikir positif masyarakat tentang zakat harus dibangun. "Jadi jangan berfikir bahwa kalau dana zakat diserahkan ke lembaga tidak akan terkelola dengan baik. Terlebih masyarakat juga masih tetap bisa membantu sesama melalui halur infaq dan sedekah," tambahnya. 

Baca Juga: Cek! Apa Kamu Sudah Penuhi Syarat Wajib Zakat Mal alias Zakat Harta?

2. Pola pikir masyarakat tentang zakat harus dibangun

Seorang warga muslim melakukan tarnsaksi pembayaran zakat fitrah dan zakat mal secara daring dengan menggunakan aplikasi digital banking. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Selama ini, kata Mahdum, Baznas terus berupaya untuk membantu pemerintah guna mengentas kemiskinan. Dana zakat yang masuk tersebut kemudian disalurkan kepada 8 ashnaf atau kelompok yang berhak menerima. 

"Jadi kami punya program pembinaan untuk toko ritel menjadi Za mart lalu zakat comunity development berbasis desa. Kalau semisal dalam satu desa itu memiliki keunggulan di bidang wisata maka akan didorong menjadi desa wisata. Kalau semisal kuat di pendidikan, maka akan didorong menjadi desa santri. Artinya program ini semua tidak akan berjalan jika tidak ada kepercayaan masyarakat," imbuhnya. 

Baca Juga: Sudah Tahu? Ini Lho Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Berita Terkini Lainnya