Terkait Tembakan Gas Air Mata, Polisi Sebut Suporter Anarkis
Petugas berusaha menghalau agar suporter tak masuk lapangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) menjadi sorotan. Pasalnya usai laga tersebut terjadi kericuhan di dalam stadion yang menyebabkan 127 orang meninggal dunia dan 180 lainnya harus mendapat perawatan. Ini adalah tragedi terburuk dalam sejarah Liga Indonesia.
Baca Juga: Rusuh Arema Vs Persebaya, 127 Orang Meninggal Dunia
1. Penggunaan gas air mata menjadi sorotan
Selain tingginya jumlah korban, sorotan juga tertuju pada tim keamanan yang menggunakan gas air mata untuk menghalau suporter yang mencoba merangsek ke lapangan. Padahal dalam aturan FIFA yang tercantum dalam FIFA stadium safety and security regulations pasal 19 poin B disebutkan bahwa dalam pengendalian massa sama sekali tidak diperbolehkan menggunakan senjata api maupun gas.