TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sosok Bupati Malang, Dosen yang Menyeberang Jadi Pejabat

Sanusi merupakan pengagum Gus Dur

Pasangan Sanusi-Didik menggunakan mobil terbuka saat mendaftar ke KPU Kabupaten Malang. IDN Times/ Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Kalem, tenang dan bersahaja, itulah kesan pertana yang akan muncul terhadap sosok Sanusi. Pria kelahiran Malang, 20 Mei 1960 ini merupakan Bupati Malang ke 20 yang resmi menjabat pada 5 Desember 2020. Sebelumnya Sanusi merupakan Wakil Bupati Malang periode 2016-2018 sebelum kemudian menjadi Pjs Bupati Malang setelah Rendra Kresna tersangkut kasus korupsi beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Profil Eri Cahyadi, Birokrat Muda Pemimpin Surabaya

1. Seorang dosen sebelum jadi pejabat

Pasangan Sanusi-Didik disambut pendukungnya usai undian nomor urut di Gedung DPRD Kabupaten Malang. IDN Times/ Alfi Ramadana

Sebelum terjun ke dunia politik, pria lulusan sarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel dan Magister STIE Mitra Indonesia Yogyakarta pada tahun 2001 itu merupakan seorang dosen. Ia mengawali karirnya justru dengan menjadi seorang guru. Tepatnya pada tahun 1983, Sanusi diangkat menjadi pegawai negeri sipil Kementerian Agama dan mengajar dua Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Gondanglegi. Setelah itu dirinya melanjutkan karirnya dengan menjadi dosen di Fakultas Syariah, Universitas Islam Malang sebelum akhirnya pada tahun 1998 dirinya menyeberang ke politik dengan masuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

2. Kenyang pengalaman organisasi

Sanusi - Didik Gatot Subroto saat deklasi pencalonan beberapa waktu lalu. IDN Times/Alfi Ramadana

Selain mengajar, Sanusi juga dikenal sebagai sosok yang gemar berorganisasi. Tercatat dirinya sempat tergabung dalam berbagai organisasi dan memegang jabatan cukup penting. Seperti sekretaris PAC GP Anshor Gondanglegi tahun 1994-1997, Ketua GP Anshor Gondanglegi tahun 1998-2001, Wakil Ketua GP Ansor Kabupaten Malang tahun 2002-2005, sekretaris yayasan panti asuhan Petermas Gondanglegi tahun 1995-2000, wakil ketua ikatan persaudaraan haji Gondanglegi tahun 1996-2000 hingga sekretaris KUD Gondanglegi tahun 1990-2000. 

3. Pengagum sosok Gus Dur

Google Drive

Satu hal yang menjadi pendorong Sanusi masuk ke dunia politik adalah karena dirinya mengagumi sosok Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid, mantan Presiden ke 4 Indonesia. Pada tahun 1998 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi didirikan dan diprakarsai oleh PBNU dan mulai meramaikan perpolitikan nasional. Saat itu, salah satu tokoh yang menjadi pentolan dari PKB sendiri adalah Gus Dur.

Sebagai sosok yang mengagumi Gus Dur, Sanusi kemudian tertarik masuk ke dunia politik dan meninggalkan pekerjaan sebelumnya. Bahkan saat pemilu 1999, Sanusi juga langsung mencalonkan diri menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Malang dan terpilih. Hal yang sama juga dilakukan pada pemilu 2004, dan 2009. 

4. Menyeberang ke PDIP pada tahun 2020

Sanusi - Didik saat pendaftaran bacabup dan bacawabup di KPU Kabupaten Malang beberapa waktu lalu. IDN Times/Alfi Ramadana

Setelah berjalan 21 tahun menjadi bagian dari PKB, pada Februari 2020, Sanusi kemudian memutuskan menyeberang ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Setelah itu, Sanusi kemudian berduet dengan Didik Gatot Subroto yang menjadi kandidat wakil bupati. Pasangan ini didukung oleh enam partai. Setelah bersaing dengan dua pasangan calon lainnya, Sanusi-Didik resmi memenangkan kontestasi pilkada dan dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Malang pada 5 Desember 2020. 

Baca Juga: Irsyad Yusuf Bupati Pasuruan, Kader NU yang Moncer  

Berita Terkini Lainnya