Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Malang, IDN Times - Belakangan kota Malang digemparkan oleh kabar adanya kasus pelecehan seksual. Lebih mencengangkan lagi, kasus dugaan pelecehan seksual tersebut diduga dilakukan oleh seorang relawan dari Malang Corruption Watch (MCW). Kasus tersebut menjadi viral setelah diunggah di Instagram oleh beberapa akun. Hal itupun mendapat respons dari MCW.
1. Lakukan investigasi internal
Ketua dewan pembina MCW, Lutfi J Kurniawan mengakui tengah mengupayakan untuk melakukan mediasi dengan pendamping korban. IDN Times/ Alfi Ramadana Munculnya kasus tersebut memang cukup mengagetkan. Pasalnya hal diduga pelaku dari pelecehan seksual tersebut adalah seorang relawan MCW. Menanggapi hal tersebut dewan pembina MCW, Lutfi J Kurniawan mengakui bahwa saat ini memang di MCW sendiri tengah melakukan investigasi internal mengenai kasus tersebut. Namun demikian pihaknya juga tak bisa serta merta menghakimi terduga pelaku tanpa adanya alat bukti yang cukup.
"Kami tidak melindungi terduga pelaku. Kalau memang sudah ada bukti yang valid, kami pasti lakukan tindakan kepada yang bersangkutan," ucapnya, Jumat (27/12) petang.
2. Ingin segera tuntaskan kasus tersebut
MCW tengah dihadapkan pada dugaan kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh salah seorang relawanya. IDN Times/ Alfi Ramadana Saat ini pihak MCW terus berupaya mengumpulkan data mengenai kasus tersebut. Termasuk juga melakukan investigasi internal. Luthfi berharap kasus tersebut bisa segera selesai agar tak semakin menimbulkan polemik yang berkepanjangan. Pasalnya MCW juga masih memiliki tugas lain yakni melakukan pengawasan terhadap potensi korupsi.
"Kalau bisa sepekan selesai tentu kami akan sangat senang sekali. Tetapi yang jelas kami sangat terbuka untuk penyelesaian kasus ini," tambahnya.
3. Upayakan bertemu dengan pendamping
Koordinator bidang pekerja MCW, Fahrudin (kanan) menyebut pihaknya tengah berupaya untuk membangun komunikasi dengan pendamping korban. IDN Times/ Alfi Ramadana Di sisi lain, Koordinator Bidang Pekerja MCW, Fahrudin mengakui bahwa saat ini pihaknya sedang berupaya membangun komunikasi dengan pendamping korban. Namun hingga kini memang pihaknya masih belum menemukan titik temu dengan pendamping.
"Kami tentu ingin menyelesaikan kasus ini dengan baik. Kami juga sepakat bahwa kekerasan seksual apapun bentuknya harus dilawan. Maka dari itu kami mencoba berkomunikasi dengan pendamping korban untuk mencocokkan informasi agar tidak semakin menjadi bola liar," tambahnya.
4. Tak mau terburu-buru
Ilustrasi kekerasan seksual. IDN Times/Sukma Shakti Meskipun ingin menyelesaikan kasus tersebut secepatnya, namun, Fahrudin mengakui bahwa MCW juga tidak mau gegabah. MCW tak mau terburu-buru sehingga akhirnya justru mendapatkan informasi yang salah. Sebab, dalam beberapa waktu terakhir memang cukup banyak informasi yang masuk ke MCW terkait kasus tersebut.
"Kami masih terus melakukan penggalian informasi. Sebab, banyak sekali informasi yang masuk dan semuanya berbeda-beda. Tentu kami tidak ingin hal ini menjadi semakin liar," jelasnya.