Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Malang, IDN Times - Tingkat kejahatan yang terjadi di Kota Malang dalam satu tahun terakhir mengalami peningkatan. Meski tak signifikan, peningkatan angka kejahatan tetap perlu diwaspadai. Adapun dua wilayah yang menjadi tempat terbanyak terjadinya kejahatan adalah Kelurahan Klojen dan Lowokwaru.
1. Didominasi oleh curanmor
Kepolisian masih memburu satu pelaku lain yang masih kabur. IDN Times/ Alfi Ramadana Untuk tahun 2019 sendiri jumlah pelaporan kejahatan selama satu tahun mencapai 981 kasus. Dari total tersebut yang terselesaikan mencapai 631 kasus. Sementara tahun 2019 jumlah pelaporan yang masuk mencapai 1061 kasus. Total 672 kasus yang terselesaikan selama sati tahun terakhir.
"Mayoritas kejahatan tersebut didominasi oleh kasus curanmor. Total untuk kasus curanmor mencapai 248 kasus," papar Wakapolresta Malang Kota, Kompol Arie Trestiawan, Selasa (31/12).
2. Wilayah Klojen dan Lowokwaru paling banyak, lebih dari 52 persen
Barang bukti pil Happy Five yang disita Polrestabes Surabaya. IDN Times/Fitria Madia Dari banyaknya kasus yang ditangani pihak Polresta Malang Kota, sebagian besar terjadi didua wilayah. Dua wilayah dengan tingkat kejahatan tinggi tersebut adalah Lowokwaru dan Klojen. Dua kasus yang dominan juga curanmor.
"Sekitar 52 persen dari kasus curanmor di Kota Malang terjadi di Lowokwaru dan Klojen. Sebagian besar menyasar di kos-kosan," tambahnya.
3. Narkoba jadi kejahatan terbanyak berikutnya
Hasil ungkap kasus narkoba Polres Sleman. IDN Times/Siti Umaiyah Setelah kasus curanmor, narkoba menjadi kasus dengan jumlah terbanyak berikutnya. Bahkan tahun ini Polresta Malang Kota menangani kasus narkoba mencapai 263 kasus. Jumlah ini meningkat dari tahun 2018 yang mencapai jumlah 251 kasus. Wilayah Klojen dan Lowokwaru kembali menjadi yang terbanyak dalam kasus peredaran narkoba.
"Kenaikan jumlah kasus narkoba ini mencapai lima persen jika dibanding tahun sebelumnya," sambungnya.
