TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Telur Anjlok, Peternak Ayam di Kota Malang Menjerit

Harga pakan ayam justru naik sebesar 40 persen

Telur ayam yang dijual di pasar (IDN Times/Holy Kartika)

Malang, IDN Times - Harga pakan ayam petelur saat ini sedang melambung hingga 40 persen. Sayangnya, tingginya harga pakan tersebut tak sejalan lurus dengan harga telur di pasaran.

Di Kota Malang, saat ini harga telur ayam berkisar antara Rp16 ribu hingga Rp17.500 per kilogram. Normalnya, satu kilogram telur ayam dihargai Rp20 ribu. Kondisi tersebut tentu membuat peternak ayam petelur menjerit.

1. Serapan pasar menurun

Ilustrasi telur ayam (IDN Times/Umi Kalsum)

Salah satu peternak di Kota Malang yang mengeluhkan anjloknya harga telur adalah Yasin. Dia harus memutar otak agar tidak sampai rugi besar. Pria asal Kecamatan Kedungkandang itu mengakui bahwa rendahnya harga telur disebabkan karena serapan pasar yang tidak maksimal.

"Biasanya telur itu masuk ke dalam PKH (Program Keluarga Harapan), tetapi kali ini tidak masuk," kata Yasin, Senin (1/2/2021).

2. Harga pakan justru melambung

Pedagang telur. ANTARA FOTO/Rahmad

Saat harga telur di pasaran murah, peternak justru harus mengeluarkan ongkos lebih untuk membeli pakan ternak. Harga pakan BKK mengalami kenaikan 40 persen dari sebelumnya Rp5.600 menjadi Rp8.300 per kilogram. Lalu untuk jenis pakan pabrikan juga mengalami kenaikan Rp1.300 per kilogram.

"Untuk harga pakan yang bagus juga ikut naik dari Rp390 ribu menjadi Rp445 ribu per sak. Satu sak berisi 50 kilogram," tambah Yasin.

3. Peternak bisa rugi

Ayam petelur dalam peternakan sistem kerangkeng baterai di Indonesia. Dok. Animal Friends Jogja

Yasin melanjutkan, jika kondisi tersebut terus terjadi, peternak ayam petelur bisa rugi besar. Peternak tidak bisa terus-menerus mengeluarkan biaya besar untuk makan ternak. Idealnya dengan harga pakan yang mengalami kenaikan saat ini, maka harga telur juga harus menyesuaikan. Paling tidak, peternak berharap harga telur normal di angka Rp20 ribu per kilogram. 


"Kalau harga telur tetap murah, maka hasilnya hanya akan habis untuk operasional pakan. Peternak seperti dirinya perlu dua ton pakan setiap hari untuk bisa menghasilkan 600 kilogram telur," sambungnya. 

Berita Terkini Lainnya