TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Wabah PMK, Pasar Hewan Malang Ditutup Sementara 

Pemkab Malang sudah keluarkan SE

ilustrasi sapi (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Malang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Malang menutup pasar hewan sementara waktu untuk mengantisipasi penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi. Hal tersebut sesuai dengan SE Bupati Malang yang dikeluarkan pada Kamis (12/5/2022 dengan nomor 800/3699/35.07.201/2022.

Baca Juga: 122 Ekor Sapi di Malang Terindikasi Terinfeksi PMK  

1. Batasi lalu lintas hewan ternak dari dan menuju Kabupaten Malang

Ilustrasi ternak sapi yang akan dipotong. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Sedikitnya ada lima poin utama yang dituangkan dalam SE tersebut. Pertama adalah membatasi lalu lintas hewan ternak yang hendak keluar ataupun masuk ke Kabupaten Malang. Kemudian menutup seluruh pasar hewan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pemkab juga sementara membatasi operasional tempat pemotongan hewan (TPH) milik pribadi dan mengalihkan pemotongan ke Rumah Pemotongan Hewan. 

"Keputusan tersebut sudah dipertimbangkan. Untuk perubahannya melihat kondisi lebih lanjut," papar Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Nur Cahyo, Jumat (13/5/2022). 

2. Pasar hewan diduga jadi pusat penyebaran PMK

Ilustrasi hewan ternak (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Nurcahyo menambahkan bahwa sejauh ini pasar hewan diduga menjadi titik awal penyebaran PMK. Karena di pasar hewanlah semua hewan ternak ada dan diperjual belikan. Hal itu membuat penularan penyakit PMK terjadi yang kemudian menyebar ke ternak lain. "Penularannya memang tidak bisa diprediksi. Tetapi memang di pasar hewan, cukup banyak ternak datang dan pergi," katanya. 

3. Bentuk tujuh tim untuk periksa hewan ternak

Sapi perah di Kandang Singlar. IDN Times/Siti Umaiyah

Upaya lain yang dilakukan oleh Pemkab Malang adalah dengan membentuk tujuh tim yang disebar di 33 kecamatan. Tim tersebut ditugaskan untuk memeriksa hewan ternak yang terindikasi terinfeksi PMK. Para peternak juga diminta untuk berkoordinasi dengan tim yang diturunkan untuk pemeriksaan kesehatan rutin.

"Jadi para peternak ini punya kontaknua petugas. Ketika ada ternak yang sakit mereka bisa menghubungi petugas," sambungnya. 

Baca Juga: Puluhan Sapi di Kota Batu Diduga Terjangkit PMK 

Berita Terkini Lainnya