Motor Trail Dilarang Masuk Kawasan Tahura R Soerjo!
Gak boleh lagi nge-trail di Cangar ya rek!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Unit Pengelola Teknis (UPT) Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo melarang aktivitas bermotor trail di kawasan konservasi. Kepala Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi menjelaskan bahwa penutupan akses motor trail tersebut dilakukan atas beberapa alasan. Salah satunya adalah untuk menjaga alam agar tak mengalami kerusakan. Tanah di kawasan lahan konservasi, kata dia, mudah rusak apabila terkena ban motor trail.
"Tanah biasanya mengalami kerusakan saat tergerus ban. Hal ini bisa menyebabkan erosi. Suara bising dari motor trail juga bisa mengganggu satwa yang ada di kawasan konservasi," urainya Senin (15/8/2022).
1. Sebabkan gangguannya penyerapan air
Lebih jauh, Wahyudi menilai bahwa tanah yang tergerus oleh ban motor trail menyebabkan terganggunya proses penyerapan air ke dalam tanah. Jika penyerapan air terganggu, maka air akan menggenang di permukaan pada saat hujan deras. Dalam jangka waktu tertentu, kondisi tersebut bisa memicu longso.
"Penyerapan air pasti terganggu karena tanah rusak. Kemudian lokalisasi air pada satu titik saja tidak tersebar," imbuhnya.
Baca Juga: Rem Blong, Ibu-Anak Tabrak Pembatas Jalan Cangar
Baca Juga: Ada Wacana Larangan Pakai Motor Matic di Jalur Ekstrem Cangar-Pacet
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.