TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ratusan Penerima Bansos di Banyuwangi Dipaksa Beli Beras Tak Layak

Kata warga, ada ikut campur pihak pemerintah desa

Ilustrasi Bantuan Sosial (Bansos). (IDN Times/Aditya Pratama)

Banyuwangi, IDN Times - Penerima bansos di Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi, Jawa Timur, mendatangi kantor Kejaksaan Negeri setempat. Puluhan warga mengadu perihal pemaksaan yang mengharuskan mereka menggunakan uang bantuan sosial untuk membeli beras. Informasi yang diperoleh IDN Times, sedikitnya ada 900 lebih warga yang mengalami hal tersebut.

1. Dipotong Rp350 ribu untuk beli beras

Ilustrasi beras (vecteezy.com/chormail153750)

Beberapa warga juga membawa bekas bungkus beras yang wajib mereka beli sebagai alat bukti dugaan pemaksaan. Warga menilai, pembelian beras tersebut merupakan bentuk tindakan yang tidak seharusnya diwajibkan kepada mereka selaku penerima bantuan langsung tunai.

Salah satu warga, ET (35), mengaku pada penerimaan bansos April lalu, dirinya tidak menerima bantuan tunai dengan nominal komplit. Dari total bantuan senilai Rp1,2 juta, Ia hanya menerima Rp850 ribu. Sementara warga lainnya, yang seharusnya mendapatkan bantuan Rp600 ribu hanya diberikan Rp250 ribu saja.

"Seharusnya dapat Rp1,2 juta, dipotong Rp350 ribu untuk beli beras 25 kilogram," katanya, Kamis (8/6/2023).

2. Beras lebih mahal dan rasanya tak enak

Ilustrasi beras. kemendag.go.id

Kewajiban membeli beras ini, ET mengaku keberatan. Menurutnya, uang bantuan tunai tersebut bisa digunakannya untuk membeli kebutuhan lainnya. Sedangkan untuk beras, dia mengaku masih memiliki stok yang cukup di dapur.

Selain bentuk pemaksaan, ET juga mengaku jika beras yang dibelinya diduga tidak sesuai standar. Di pasaran, ET biasa membeli beras kemasan 25 kilogram dengan harga Rp277 ribu. Selain harganya yang lebih mahal, warga juga mengeluhkan rasa berasnya yang tidak enak. Diduga, ada pegawai desa yang mengarahkan para penerima bansos tersebut untuk membeli beras yang dimaksud.

"Ada banyak (penerima bansos). Itu ada yang mengarahkan dan diwajibkan, yang mengarahkan pegawai desa," jelasnya.

Baca Juga: Pembobol ATM di Banyuwangi Diduga Jadi Pemasok Dana Teroris

Berita Terkini Lainnya