TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Geger Penjual Mainan di Banyuwangi Cabuli 21 Siswi SD 

Dear orang tua: sering-seringlah berbicara dengan anak-anak

Ilustrasi murid SD. (Grafis: IDN Times/ Agung Sedana)

Banyuwangi, IDN Times - Seorang pria paruh baya penjual mainan anak keliling dibekuk polisi. Pria berinisial MM warga Kelurahan Kertosari, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi/ Jawa Timur, ini menjadi tersangka kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. Dia dilaporkan telah mencabuli 21 siswi SD.

Baca Juga: Nestapa Petani Buah Naga di Banyuwangi, Harga Terus Anjlok

1. Tersangka biasa mangkal di sekolah-sekolah

ilustrasi mainan anak (Pexels.com/Mike)

Berdasarkan keterangan polisi, tersangka yang merupakan penjual mainan ini biasa mangkal di sekitar sekolah. Berpindah-pindah dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Tersangka menjual berbagai mainan anak, mulai dari mainan kartu, lato-lato hingga berbagai macam mainan anak lainnya.

Tersangka melakukan pencabulan tersebut saat korbannya menghampirinya sendirian untuk membeli mainan. Korban kemudian diiming-imingi mainan gratis hingga dijanjikan untuk diajari naik sepeda motor. Bahkan tersangka tak ragu-ragu untuk memaksa korbannya.

"Tersangka sudah kita amankan untuk menjalani proses selanjutnya. Kita masih melakukan pendalaman lebih jauh lagi," kata Kanit Reskrim Polsek Banyuwangi, Ipda Wijoyo, Selasa (14/2/2023).

2. Predator anak kepergok guru saat sedang beraksi

Ilustrasi pencabulan. (IDN Times/Sukma Shakti)

Aksi cabul MM ini terbongkar setelah salah satu guru melihat MM melakukan aksi cabulnya. Guru tersebut kemudian mendiskusikan hal ini secara internal dan mengundang para wali murid. Para wali murid juga telah menginvestigasi anak mereka masing-masing. Alhasil, sebanyak 21 siswi mengaku telah menjadi korban kebiadaban MM.

Hasil pemeriksaan, tersangka MM mengaku aksi cabulnya itu dilakukannya sejak Januari 2023. Berdasarkan laporan yang dilihat IDN Times, ada 21 korban dengan rincian 2 merupakan siswi kelas V dan 2 siswi kelas VI. Selanjutnya 9 siswi kelas III, lalu 6 siswi kelas II dan 4 siswi kelas I.

"Pencabulan terjadi dalam kurun waktu satu bulan sejak Januari lalu. Dilakukan saat dia menjajakan dagangannya di depan sekolah-sekolah," kata Wijoyo.

Baca Juga: 2 Hari Bolos Kerja, Pria Banyuwangi Ditemukan Tewas di Lantai Dapur

Berita Terkini Lainnya