TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pohon Kerdil Bikin Harga Murah, Petani Cabai di Banyuwangi Sambat

Mereka ragu mengluarkan biaya ekstra karena harga rendah

Terserang penyakit, pohon cabai menjadi kerdil dan daunnya keriting. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Banyuwangi, IDN Times - Kelompok petani cabai di Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, mengeluhkan hasil panen mereka yang tidak bisa maksimal. Dalam dua bulan terakhir ini, tanaman cabai mereka juga terserang cacar. Selain menyebabkan cabai kriting, pohon cabai menjadi kerdil dan tidak berbuah lebat.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Kian Pedas, Cabai Besar dan Tomat Ikut-ikutan

1. Lebih dari separuh lahan gagal panen

Daun-daun cabai menjadi keriting. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Salah satu petani, Muryani (53), mengaku jika dalam dua bulan belakangan ini cuaca di Banyuwangi, khususnya wilayah sangat tidak stabil. Sejak awal Ramadan hingga saat ini, hujan berangin cenderung terjadi. Menurutnya, kondisi curah hujan yang tinggi sangat mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman cabai.

"Kalau tanaman cabai yang terbuka, pasti berdampak. Beda dengan model tanam tertutup yang pakai jaring atau rumah kaca itu," kata Muryani, Sabtu (13/5/2023).

Dari luas tanam setengah hektar milik Muryani, 70 persen mengalami kondisi kerdil. Alhasil, kuota panen di lahan miliknya pun juga menurun drastis. Mentok, Muryani hanya bisa memanen tak lebih dari 10 kilo saja dalam satu pekan.

2. Harga cabai juga anjlok

Petani cabai di Banyuwangi mengeluhkan harga panen. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Menurut Muryani, kondisi kerdil ini bisa saja diminimalisir dengan perawatan lebih ekstra. Namun, karena kondisi harga cabai yang anjlok saat ini membuatnya ragu untuk mengeluarkan biaya perawatan lebih. Saat berita ini ditulis, harga jual cabai hanya di angka Rp13 ribu per kilogram.

"Sejak awal puasa cabai sudah murah. Dari petani Rp27 ribu, dan terus turun. Mau lebaran sudah Rp18 ribu, sampai sekarang tidak mau naik. Malah, di Selatan kabarnya sampai Rp5 ribu," ungkapnya.

Muryani mengaku, secara kalkulasi petani merugi dalam kondisi ini. Hasil panen tidak sebanding dengan biaya perawatan dan ongkos panen yang kadang dikeluarkan.

Baca Juga: Cemburu, Pria di Banyuwangi Bawa Clurit Ngamuk Kesetanan

Verified Writer

Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya