Perjuangan Gadis Banyuwangi Pulihkan Mental dari Kejahatan Seksual
Mulai berani keluar, tapi masih takut berinteraksi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Seorang gadis bernisial EN (17) di Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami depresi berat akibat ulah cabul kakek S (60) dan perkosaan pamannya AR (22). Remaja yang baru menginjak usia 17 tahun ini, dikabarkan sudah enggan pulang ke rumah selama beberapa hari.
Si gadis ini merasa trauma dan ketakutan dengan setiap sosok pria yang mirip dengan pelaku pemerkosa. Bahkan dari kejauhan saat ada pria yang mirip dengan pelaku, gadis ini langsung bersembunyi saking takutnya.
Baca Juga: 3 Tahun Diancam dan Diperkosa, Gadis Banyuwangi Bangkit Melawan
1. Sudah 14 hari kabur dari rumah, EN hanya murung dan depresi berat
Kepada IDN Times, kuasa hukum si gadis, Ahmad Rifai alias Tedjo, mengungkapkan tentang kondisi terkini korban perkosaan tersebut. Menurutnya, saat ini kondisi korban sudah mulai menunjukkan tanda-tanda baik. Namun pada hari-hari sebelumnya, korban hanya bisa murung dan melamun. Selain tak mau makan, korban bahkan sempat ingin putus kuliah karena memori kelam yang dialaminya.
"Alhamdulillah kondisi terus membaik daripada sebelumnya. Karena memang didampingi oleh rekan-rekannya dari PMII Banyuwangi. Perlahan-lahan mulai bangkit," ungkap Tedjo, Minggu (18/2/2023).
Tedjo bercerita, kondisi murung korban ini terjadi sejak peristiwa perkosaan yang dialaminya pada 3 Februari 2023 lalu. Sekitar 14 hari setelahnya, korban hanya bisa diam dan ketakutan.
"Sejak kejadian itu korban hanya sekali pulang ke rumahnya untuk mengambil beberapa pakaian. Setelahnya dia pergi dan sementara tinggal di sekretariat PMII," katanya.
Baca Juga: Geger Penjual Mainan di Banyuwangi Cabuli 21 Siswi SD
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.