Situs Batu Kuno di Singosari Akan Diekskavasi September Mendatang

Malang, IDN Times - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim merencanakan bakal melakukan proses eskavasi situs Langlang pada awal September. Beberapa waktu lalu tim dari BPCB juga sudah melihat langsung ke lokasi penemuan di Kecamatan Singosari dan memastikan bahwa struktur tersebut memang batu bata kuno.
Bahkan diperkirakan struktur temuan tersebut berasal dari era Mataram Kuno yang sudah bergeser ke Jatim. Hal itu dilihat dari ukuran batu bata yang ditemukan berbeda dari temuan-temuan sebelumnya.
1. Menunggu giliran eskavasi
Pihak BPCB sendiri sudah memastikan bahwa akan melakukan eskavasi. Namun, untuk prosesnya masih harus menunggu giliran. Pasalnya, saat ini tim BPCB masih melakukan eskavasi di lokasi lain. Saat ini, tanah di kawasan lokasi penemuan dibiarkan kering guna memudahkan proses eskavasi.
"Masih menunggu giliran. Saat ini kmai sedang melakukan eskavasi di Trowulan," ujar Plt Kasi Perlindungan, Pengembangan dan pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Nugroho Harjolukito, Kamis (6/8/2020).
2. Belum temukan struktur utuh situs
Lebih jauh, Nugroho menyebut sejauh ini BPCB masih belum bisa memastikan perkiraan bentuk struktur bata tersebut secara utuh. Pasalnya penggalian beberapa waktu lalu masih sebatas memastikan bahwa memang benar ada temuan situs kuno di wilayah Langlang. Penggalian juga tidak dilakikan secara menyeluruh, melainkan hanya pada bagian awal penemuan. Untuk itu, pihaknya masih belum bisa memastikan struktur detailnya.
"Detailnya belum ada gambaran. Karena tepiannya belum terlihat. Tetapi asumsi terkait religi atau pemujaan masih tetap," tambahnya.
Baca Juga: Bata Kuno Diitemukan di Singosari, Lebih Besar dari Situs Sekaran
3. Lokasi sementara ditutup
Untuk menghindari kerusakan pada struktur bangunan tersebut, pihak BPCB memang meminta agar diuruk kembali. Hal itu untuk menghindari kerusakan pada struktur bangunan akibat panas matahari. Karena kecenderungan bata kuno mudah retak dan pecah apabila terus menerus terkena sinar matahari langung.
"Kami titipkan kepada pemilik lahan agar membantu menjaga supaya tidak rusak," sambungnya.
Baca Juga: BPCB Duga Struktur Bata Kuno di Singosari Adalah Tempat Suci