Angka Demam Berdarah Kota Malang Tinggi, Tersebar di Semua Wilayah

Malang, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Malang mulai meningkatkan kewaspadaan atas penambahan kasus demam berdarah. Tercatat akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2021, kasus demam berdarah di Kota Malang mencapai 225 kasus. Jumlah ini lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Meski lebih rendah, Dinkes Kota Malang tetap berupaya meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, musim hujan yang masih terus berjalan berpotensi memicu peningkatan kasus.
1. Tersebar hampir di seluruh wilayah Kota Malang
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif menjelaskan bahwa hampir seluruh wilayah Kota Malang melaporkan adanya kasus DBD. Namun, Husnul memastikan bahwa di Kota Malang tidak ditemukan adanya kasus demam berdarah varian baru.
"Untuk kasus tertinggi dilaporkan ada di Kecamatan Sukun dan terendah di Lowokwaru," urainya Rabu (5/1/2022).
2. Mayoritas menyerang usia produktif
Lebih jauh, Husnul menyebut bahwa kasus DBD yang dilaporkan di Kota Malang banyak menyerang usia produktif kisaran 15-59 tahun. Tetapi dirinya memastikan, mereka yang terjangkit DBD sudah mendapat perawatan dengan baik dan tak ada yang sampai mengalami risiko fatal.
"Ada yang dirawat hingga tiga hari di rumah sakit. Tapi semuanya sudah terkendali."
Baca Juga: Kasus DBD di Kabupaten Madiun Meningkat, Satu Pasien Meninggal
3. Pemkot mengklaim kasusnya masih cukup terkendali
Untuk mengendalikan hal tersebut, Dinkes Kota Malang juga kembali menggalakkan pencegahan DBD dengan 3M plus. Tak hanya itu saja, Dinkes juga memberikan bantuan berupa obat untuk membunuh nyamuk dewasa dan abate untuk larva.
"Kalau untuk pencegahan, saya kira masyarakat sudah hafal betul dengan langkah 3M plus itu. Kami hanya tinggal mensuport saja," sambung Husnul. Meskipun DBD juga menjadi salah satu ancaman, Husnul menyebut bahwa saat ini penyebarannya masih terkendali.
Baca Juga: Kasus DBD di Madiun Meningkat, Puncaknya Diperkirakan Maret