Surabaya, IDN Times - Seorang siswa SMP kelas 7 di Surabaya berinisial R terpaksa harus masuk rumah sakit karena kena tendang temannya saat bermain. 

Direktur RSUD Husada Prima, drg. Dyah Retno A mengatakan, R dibawah oleh gurunya ke rumah sakit beberapa hari lalu. R mengeluh nyeri leher belakang.

“Ada keluhan nyeri di daerah leher, khawatir terjadi apa-apa, diantar ke RS oleh guru, baru orang tua menyusul,” ujar Dyah, Jumat (22/9/2023).

Saat diperiksa, R mengaku bermain dengan teman kelasnya tendang bola di atas kepala. Saat giliran R menjadi objek peletakan bola, leher R pun terkena tendangan. 

“Yang bersangkutan itu main-main sama teman, yaitu seperti challenge dengan menaruh bola di atas kepala. Siapa yang bisa nendang itu. Ternyata yang nendang kena leher gak sampai bolanya,” terangnya.

R pun dilakukan pemeriksaan oleh  dokter syarafdan dengan dokter bedah orto, untuk melihat apakah ada retak atau patah tulang. Kemudian juga dikonsultasikan ke dokter bedah medik. 

"Hasil foto rontgent aman, tidak ada retak atau patah hanya trauma otot atau jaringan bagian belakang leher,” jelas dia.

R pun sempat dipasang alat penyangga leher. Kini, penyangga tersebut telah dilepas. 

“Alhamdulillah hari ini sudah dilepas dan sudah bisa duduk. Insya Allah ini aman. Secara medis saya tanyakan ke dokter yang merawat perkembangannya, kondisi dari diterima sampai sekarang, sudah disampaikan,” katanya.

Sementara salah satu kawan F mengatakan, permainan itu berawal ketika mereka bermain tebak-tebakan dengan menggunakan bola setengah yang diletakkan di kepala. Permainan dilanjutkan dengan tendang-tendangan. 

"Boleh ditaruh di kepala, Main tebak-tebakan. Yang dipukul nebak siapa yang mukul. Jadi orangnya yang dipukul ngadep (menghadap) sini tapi yang mukul ngadep (menghadap) belakang (saling membelakangi). Kalau salah nanti dia lagi (yang dipukul)," ujarnya. 

Kemudian, saat giliran R yang kepalanya ditutup bola, salah satu kawan R yakni D yang bagian memukul. Kemudian D menendang kepala R.

"R jatuh kesakitan. Masih sadar. Terus gak bisa noleh dikasih minyak dibawa ke UKS,” kata F. 

Sementara ibu korban, EW mengaku tak tahu jelas kronologinya. Saat itu dirinya mendapat kabar dari guru R, bahwa R kena tendang.

“Saya gak tahu sebenarnya bagaimana anaknya juga diam, ditanya diam. Saya tanya diam, lama-lama baru ngomong, kalau dia ada yang mukul dan nempeleng ada yang satunya nendang bagian leher belakang,” ujar EW.