Surabaya, IDN Times - Usai Ganjar Pranowo resmi ditetapkan sebagai calon Presiden 2024 dari PDI Perjungan, nama Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD ramai dirumorkan disandingkan dengan Ganjar. Mahfud pun menggapi ini dengan santai. 

Ia mengatakan, dengan disandingkan namanya sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar, merupakan sebuah kemajuan demokrasi. Artinya, setiap orang bisa dengan leluasa menyebut nama calon presiden dan calon wakil presiden. 

"Kita lihat sajalah, demokrasi kita sekarang maju, orang bisa menyebut nama orang jadi calon presiden, bisa nyebut dirinya sendiri juga bisa. Itu salah satu kemajuan kita dalam demokrasi, kalau dulu sebelum reformasi kan tidak bisa," ujar Mahfud di Hotel Sheraton Surabaya, Senin (24/4/2023). 

Ditanya apakah ia siap bersanding dengan Ganjar, Mafud tak mengatakan dengan lugas kesiapan itu. Sebab, berbagai pihak masih lempar bola dan belum final menentukan calonnya. 

"Ini kan baru lempar bola, belum ada yang final, lempar bolanya masih akan lama. Kecuali calon presidennya sudah agak definitif, PDIP sudah definitif karena tiketnya sudah ada, yang lain masih lempar bola. Pokoknya biarkan akan mengerucutkan mana yang terbaik bagi bangsa dan negara ini," ungkap dia. 

Kemudian soal syarat menjadi capres dan cawapres yang sesuai, Mahfud menyampaikan ada beberapa hal, mulai dari memiliki kewarganegaraan Indonesia, bertaqwa kepada Tuhan dan tidak terlibat tidak pidana. 

"Untuk kualitas dan kapabilitas diserahkan kepada masyarakat," pungkas dia.