Bawaslu Surabaya Paparkan 3 Potensi Kecurangan di Masa Tenang Pemilu

Money politic, intimidasi sampai mobilisasi massa

Surabaya, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya memaparkan tiga hal potensi kecurangan di masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Tiga hal tersebut adalah money politic atau politik uang, intimidasi pemilih dan mobilisasi masa. 

Ketua Bawaslu Surabaya, Novli Bernado Thyssen mengatakan, money politik menjadi fokys perhatian Bawaslu. Pihaknya menginstruksikan kepada semua jajarannya untuk mengawasi gerak-gerik potensi money politic

"Kami menginstruksikan jajaran pengawas bawah, baik di panwaslu kecamatan, kelurahan mengawasi wilayah masing-masing. Mengawasi gerak-gerik yang mengarah pada money politik yang dilakukan oleh pihak tertentu. Entah dalam cash money, pembagian sembako dan sebagainya," ujarnya, Senin (12/2/2024).  

Potensi kecurangan berikutnya adalah intimidasi kepada pemilih. Polanya, intimidasi tersebut dilakukan oleh sekelompok orang kepeda pemilih untuk memilih salah pasangan calon. 

"Itu sangat mungkin terjadi, makanya kita antisipasi intimidasi oleh pihak atau kelompok tertentu yang mencoba untuk mengintimidasi pemilih atau mengarahkan pemilih untuk memilih salah satu pasangan calon, calon legislatif tertentu maupun calon presiden tertentu," jelas dia

Dan yang terakhir adalah soal mobilisasi massa. Bawaslu menginstruksikan Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk memahami wilayahnya masing-masing agar tak ada mobilisasi massa. 

"Oleh karena itu sangat penting bagi PPS memahami wilayah kerjanya, karena wilayah kerja berdasarkan RT. Jadi mereka harus memahami ada gerakan apa di situ, ada pitensi kecurangan apa. Harus sigap dalam mengamati dan mengawasi setiap gerakan yang mengarah intimidasi massa, mobilisasi massa maupun money politic," kata dia. 

Novli juga menginstruksikan kepada seluruh pengawas untuk memastikan seluruh pemilih telah menerima surat pemberian tahuan Pemilu. Sehingga, masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya. 

"Ketika calon pemilih tidak menerima surat pemberitahuan itu juga menunjukkan kehadiran mereka di TPS, terutama pemilih pemula. Pemilih pemula baru pertama kali menggunakan hak pilih. Ini sebuah momen yang istimewa, pengalaman pertama kali yang mana mereka diberikan kesempatan menentukan hidup bangsa untuk menentukan para pemimpin," pungkasnya. 

Baca Juga: Masa Tenang Pemilu Gak Bikin Emak-emak Tenang, Harga Beras Naik!

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya