19 Polisi Diperiksa Terkait Etik dalam Tragedi Kanjuruhan

Tulungagung, IDN Times - Belasan anggota Polisi masih menjalani pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran etik oleh Polda Jawa Timur. Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, usai bertakziah ke keluarga Aipda Anumerta Andik Purwanto di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.
Almarhum merupakan anggota Polres Tulungagung, yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu. Bersama 23 anggota lain, almarhum diperbantukan untuk pengamanan pertandingan Arema melawan Persebaya.
1. Periksa Dirut PT LIB dan Panpel Selasa depan
Nico menerangkan, hingga saat ini mereka masih terus melakukan penyidikan terkait tragedi tersebut. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan. Selain itu terdapat 19 anggota polisi yang masih menjalani pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran etik. Mereka juga menjadwalkan akan memanggil para tersangka untuk menjalani pemeriksaan.
"Direktur PT LIB dan panpel akan kita periksa hari Selasa depan," ujarnya, Minggu (09/10/2022).
Baca Juga: Jokowi Soroti Pintu Terkunci di Tragedi Kanjuruhan
2. Komitmen gelar sepak bola aman, nyaman dan menyenangkan
Pasca peristiwa ini, Polisi akan melakukan komunikasi secara intensif dengan PSSI maupun FIFA. Mereka akan menggelar pelatihan terkait pola pengamanan dalam pertandingan sepak bola. Polisi sendiri berkomitmen untuk menciptakan pertandingan sepak bola yang aman, nyaman dan menyenangkan. Sejumlah stakeholder akan digandeng guna melakukan evaluasi.
"Kalau penanganan sudah selesai kita akan menggelar pelatihan dan menggandeng stakeholder untuk menciptakan pertandingan sepak bola yang aman, nyaman dan menyenangkan," tuturnya.
3. Korban meninggal 131 orang, 33 orang masih dirawat
Hingga saat ini polisi masih memantau kondisi para korban tragedi Kanjuruhan, yang menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan. Berdasarkan data terakhir terdapat 33 orang menjalani perawatan. Setiap hari jumlah korban yang dirawat terus berkurang dan kondisinya berangsur membaik. Total terdapat 131 korban meninggal dunia dalam kejadian ini. Dua diantaranya merupakan anggota polisi yang berasal dari Polres Trenggalek dan Tulungagung.
"Masih ada 33 orang yang menjalani perawatan kondisinya terus kita pantau setiap hari," pungkasnya.
Baca Juga: Tersangka Kanjuruhan, Panpel Muncul Minta Gas Air Mata Diusut Tuntas