Cegah Penyebaran Konten Negatif, Muslimat NU Deklarasi Anti-Hoaks
Kerja sama dengan Kominfo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nganjuk, IDN Times - Muslimat Nadhlatul Ulama (NU) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI menggelar Deklarasi Anti-Hoaks demi mencegah penyebaran konten negatif hingga pedesaan. Kerja sama antara organisasi masyarakat dan institusi pemerintahan ini tidak lepas dari makin maraknya berita bohong menjelang Pemilu 17 April.
"Sejak Agustus (2018) hingga Februari (2019), Kominfo mencatat lebih dari 700 hoaks. Bulan Januari ada sekitat 175 hoaks, Februari ada 353, jadi semakin dekat Pilpres semakin banyak," kata Rudiantara, Menteri Kominfo di Nganjuk, Minggu (10/3)
Baca Juga: Berjuluk Kota 1000 Lubang, Wabup Nganjuk: Gara-gara Proyek Nasional
1. Khofifah mewanti-wanti penyebaran hoaks di desa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut mewanti-wanti penyebaran konten negatif hingga pelosok daerah. Menurutnya para kiai telah mewaspadai meluasnya hoakd dan ujaran kebencian.
"Contohnya ada di televisi. Ada ibu-ibu di daerah Jawa Barat dari rumah ke rumah menyampaikan kalau milih Pak Jokowi katanya nanti azan akan hilang. Percaya atau gak? Terganggu atau gak? Inilah (bukti) hoaks gak cuma di kota, tapi juga masuk desa," lanjut Khofifah.
Baca Juga: Pada Muslimat NU, Rudiantara Ajarkan Cegah Hoaks Pakai Ilmu Hadits