Cegah Kematian Ibu & Bayi, Pengamat: Pendidikan Reproduksi Sejak SMP
KUA harus adakan kursus pra-nikah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Pengamat kesehatan masyarakat Universitas Airlangga, Windhu Purnomo, angkat bicara soal rencana kursus pra-nikah yang menjadi program Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Program itu dicanangkan dalam rangka menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian ibu (AKB).
Menurutnya, harus ada integrasi lintas sektor dalam menangani tingginya AKI dan AKB di Jawa Timur. “Saya kira kebijakan Pemprov sudah bagus. Saya yakin tahun 2030 target SDGs sudah tercapai dengan angka di bawah 70 kematian per-100.000 kelahiran,” katanya kepada IDN Times di Unusa Tower, Kota Surabaya, Jumat (23/11).
Baca Juga: Kematian Bayi dan Ibu Tinggi di Jatim, Pahami 5 Fakta Ini
1. KUA harus terlibat
Berdasarkan temuan USAID Jalin, setiap 2 hari 3 ibu dan 8 bayi pada fase 29 hari pertama meninggal dunia. Salah satu langkah strategus untuk menurunkannya adalah dengan melibatkan Kantor Urusan Agama (KUA).
“KUA jangan sekedar urusan administrasi saja. Mereka juga harus mengadakan kursus calon pengantin, paling tidak biar tahu bagaimana menangani kehamilan. Suami dan keluarganya juga, jadi biar tidak tabu bila dirujuk ke rumah sakit,” tambahnya
Baca Juga: Ini Curhatan Mengharukan Ayah Sinta Soal Kematian Bayi Calista