TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menristekdikti Naikkan Kuota Bidikmisi hingga 130 ribu Penerima

Kuota dinaikkan untuk memutus rantai kemiskinan

IDN Times/Istimewa

Jember, IDN Times - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir, menyebut kuota Beasiswa Bidikmisi di tahun 2019 telah ditambah untuk menggenjot mutu pendidikan masyarakat Indonesia.

Dari kuota beasiswa Bidikmisi untuk 90.000 penerima di tahun 2018, pihaknya menaikkan menjadi 130.000 di tahun 2019.

"Ini komitmen pemerintah untuk mendorong pendidikan anak yang secara ekonomi kurang beruntung bisa mendapatkan pendidikan lebih baik. Ingin memutus mata rantai kemiskinan. Dengan meningkatkan pendidikan," kata Nasir usai memberikan materi kuliah umum untuk mahasiswa penerima Bidikmisi di Universitas Jember, Minggu (7/4).

Baca Juga: Dianggap Berbau Politis, Kunjungan Menristek ke UNEJ Didemo

1. Menghadapi bonus demografi

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Sementara, bila ditotal secara keseluruhan, kata Nasir, program Bidikmisi yang diberikan pemerintah telah menjaring 496.700 mahasiswa.

"Jadi total tahun ini baik yang on going maupun baru, 496.700. Jadi hampir setengah juta," katanya.

Peningkatan kuota beasiswa Bidikmisi katanya, memang sedang dioptimalkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menghadapi bonus demografi di tahun 2020. Bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia diharapkan bisa menjadi berkah, bukan menjadi musibah. Caranya, kata Nasir, harus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

"Agar Indonesia bisa bersaing dengan negara negara di dunia. Memanfaatkan bonus demografi, kalau SDM-nya tidak baik akan jadi petaka. Presiden minta, kalau tidak berikan beasiswa kepada anak miskin, kemiskinan akan makin melebar. Tahun 2019 kita rancang 2020 akan kita naikkan lagi," paparnya.

2. Minta UNEJ tambah bangunan kampus

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Dia juga optimis bahwa pendidikan bisa menekan angka kemiskinan. Sebab orang berpendidikan memiliki banyak inovasi. Pihaknya juga mendorong Universitas Jember untuk membangun kampus Bio Teknologi.

"Orang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki banyak inovasi. Saya meminta Jember (Universitas Jember), kami berikan untuk membangun kampus baru. Bantuan dananya dari Islamic Development Bank," ujarnya.

3. Keberhasilan Bidikmisi diklaim capai 99 persen

Unsplash/Good Free Photos

 

Nasir juga mengklaim, tingkat keberhasilan program Bidikmisi mencapai 99 persen. Hal ini dilihat dari kondisi mental mahasiswa penerima Bidikmisi yang lebih kuat, tidak mudah menyerah.

"Tingkat kegagalan bidikmisi hanya 1 persen. Anak Didik misi ini merasa miskin tidak punya krmampuan apa apa, tapi dapat angin segar beasiswa. Dan daya juang mereka tinggi, biasa hidup keras. Tadi ada mahasiswa Bidikmisi IPK-nya bisa 3,95 ini nggak mudah. Ada juga yang IPK 4," katanya.

Baca Juga: Kunjungi UNEJ, Menristekdikti Beri Laptop untuk Mahasiswa Cumlaude

Berita Terkini Lainnya