Kunjungi UNEJ, Menristekdikti Beri Laptop untuk Mahasiswa Cumlaude

Yang IPK dua koma mana suaranya?

Jember, IDN Times - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir, memberikan kuliah umum kepada 1300 mahasiswa se-Kabupaten Jember, di Gedung Soetardjo Universitas Jember. Dalam ceramahnya, ia mengulas tentang revolusi industri 4.0 yang saat ini banyak diperbincangkan.

Baca Juga: Menristekdikti: Jangan Nyoblos Dua, Satu Saja Supaya Benar

1. Mencari mahasiswa IPK 4

Kunjungi UNEJ, Menristekdikti Beri Laptop untuk Mahasiswa CumlaudeIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Usai memberikan materi tentang revolusi industri 4.0, Nasir bertanya kepada ribuan mahasiswa, apakah ada yang memiliki IPK 4.

"Siapa yang IPK-nya 4, angkat tangan?," kata Nasir kepada para mahasiswa, Minggu (7/4).

Hasilnya, Nasir menemukan empat Mahasiswa Universitas Jember dan dua mahasiswa kampus swasta Universitas Islam Jember dan STIE Mandala dengan IPK di atas 3,95.

2. Jangan lupa mendoakan orang tua

Kunjungi UNEJ, Menristekdikti Beri Laptop untuk Mahasiswa CumlaudeIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Mahasiswa dengan nilai cumlaude tersebut, kemudian diminta maju ke depan untuk menceritakan usaha apa yang telah dilakukan hingga bisa mendapatkan nilai baik.

"IPK saya empat, dari FKIP Universitas Jember prodi Pendidikan Luar Sekolah. Saya juga aktif organisasi. Saya selalu duduk di depan, setiap pembelajaran harus bertanya dan aktif, dan tidak lupa doa dan restu dari orangtua," ujar Mufiroh, salah satu Mahasiswa Universitas Jember saat menceritakan upayanya.

3. Nasir puji upaya mahasiswa tersebut

Kunjungi UNEJ, Menristekdikti Beri Laptop untuk Mahasiswa CumlaudeIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Cerita Firnanda langsung disambut tepuk tangan meriah para mahasiswa lainnya. Nasir juga mengapresiasi kisah mahasiswa tersebut, terutama karena selalu meminta doa kepada orangtua.

"Ini yang selalu minta doa orangtua. Jadi jangan lupa selalu berusaha dan mendoakan orangtua. Saya beri hadiah laptop," kata Nasir usai para mahasiswa menyampaikan kisahnya.

4. Era kolaborasi

Kunjungi UNEJ, Menristekdikti Beri Laptop untuk Mahasiswa CumlaudeUnsplash/Good Free Photos

Saat memberi materi kuliah umum, Nasir mengatakan mahasiswa harus bisa menguasai tiga hal, yakni literasi data, teknolologi dan humaniora. Semua mahasiswa eksakta harus mempelajari ilmu sosial, begitu juga sebaliknya, mahasiswa ilmu sosial juga harus mempelajari ilmu eksakta.

"Mahasiswa diharapkan menjadi penerus kita, dengan kondisi kemajuan teknologi yang sangat cepat. Agar mampu berkompetisi secara baik. Kesiapan mengambil pekerjaan di negara lain, khususnya di Asia Tenggara," kata Nasir.

Saat ini, kata Nasir, eranya sudah kolaborasi, bila tidak maka akan tertinggal. Revolusi industri 4.0 tidak hanya sebatas wacana, sudah terdapat banyak perubahan mendasar berkurangnya tenaga kerja manusia digantikan perangkat teknologi.

"Sekarang eranya kolaborasi, kalau tidak akan ketinggalan. Jadi harus open mind," katanya.

Baca Juga: Gunung Kapur di Puger Jember Longsor, Satu Penambang Hilang Tertimbun

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya