Cak Imin: Konsep Khilafah Muncul karena Kurang Bersyukur
Santri dinilai punya peran penting untuk persatuan bangsa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Wakil Ketua MPR RI, Muhaimin Iskandar menemui ratusan masyarakat dari Nahdatul Ulama (NU), pengurus pondok, yayasan, kader Partai PKB hingga Calon Legeslatif (Caleg) di Hotel El-Royale Kabupaten Banyuwangi. Kesempatan itu dimanfaatkannya untuk melakukan sosialisasi empat pilar yang terdiri dari nilai Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, dan Undang-undang Dasar 1945. Ia juga menyoal banyaknya paham yang tak sesuai dengan Pancasila.
1. Banyak tergiur konsep khilafah karena kurang bersyukur
Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut menyampaikan ideologi radikal tidak akan laku bagi masyarakat NU.
"Fenomena selanjutnya, krisis ekonomi global, terutama di kalangan umat Islam. Ide ide seolah memunculkan isu perang, tidak laku di NU," kata Cak Imin saat menyampaikan sambutan.
Selain radikalisme, ia juga menyoal sistem pemerintahan khilafah. Menurutnya fenomena tersebut muncul karena kurang bersyukur dengan kondisi negara yang terus membangun.
"Sekarang banyak kekuatan khususnya umat Islam yang tergiur dengan ide trans nasional, yang terkenal dengan khilafah. Pertama tidak sabar, tidak syukur yang masih terus membangun. Sosialisasi empat pilar ini penting untuk antisipasi," kata Cak Imin.
Baca Juga: Pidato Prabowo Sebut Ekonomi Kebodohan, Cak Imin Buka Suara
Baca Juga: Cak Imin: Menangkan Hati Santri, 10 Juta Suara Ada di Tangan