TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perubahan Seleksi SBMPTN, Rektor Unair : Perlu Ditinjau Ulang

Linearitas SMA dengan perkuliahan perlu dipertimbangkan

Rektor Unair Prof Nasih. IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim, mengumumkan akan mengubah sistem Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Pemerintah akan menghapus tes mata pelajaran atau Tes Kemampuan Akademik (TKA). Rektor Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Mohammad Nasih pun angkat bicara mengenai hal ini.

1. Pemerintah perlu tinjau ulang rencana skema mengubah seleksi SBMPTN

Rektor Unair, Prof Muhammad Nasih (tengah) bersama Tim Peneliti Vaksin Unair, Prof Ni Nyoman (kanan). IDN Times/Fitria Madia

Prof Nasih menuturkan rencana tersebut perlu diperinci dan ditinjau ulang, terutama mengenai lintas jurusan. Menurutnya, peminatan sejak SMA tetap perlu dipertimbangkan agar peserta didik dapat mengikuti perkuliahan dengan baik.

“Meskipun sesungguhnya tesnya adalah tes skolastik semata, tetapi di semua hal termasuk kemungkinan akan ada persyaratan tertentu di prodi-prodi tertentu itu,” ujarnya.

Baca Juga: Gagal di SNMPTN, Terapkan 5 Pola Pikir Ini agar Kamu Cepat Move On

2. Linearitas SMA dengan perguruan tinggi tetap jadi pertimbangan

Tangkapan layar portal LTMPT untuk mendaftar SNMPTN 2020. Penulis: Yongky Yulius. google.

Baginya, linearitas antara SMA dan perguruan tinggi tetap harus dipertimbangkan. Pasalnya, pada jenjang universitas, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki dasar yang cukup mumpuni untuk mengikuti mata kuliah yang diajarkan.

“Walaupun ini tidak bisa menjadi syarat program studi, maka kita bisa meminta portofolio untuk program studi-program studi yang ada di UNAIR. Sehingga pendaftar nantinya, setidaknya harus menyerahkan rapot mata pelajaran yang relevan dengan program studi yang ada,” jelas Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR tersebut.

Hal tersebut, jelas Prof Nasih, sebagai penghargaan bagi para siswa yang telah menempuh pelajaran selama tiga tahun di SMA. Artinya, apa yang didapatkan sebelumnya tidak akan berakhir sia-sia.

Baca Juga: Siasat UNAIR Setelah Berstatus PTN-BH

Berita Terkini Lainnya