Desa Kemiren, Tradisi Suku Osing di Tengah Majunya Banyuwangi
Masih terdapat rumah dan tradisi kuno
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Desa yang asri dan kental dengan adat budaya lekat dengan gambaran Desa Kemiren. Terletak 6,5 km dari titik nol Kabupaten Banyuwangi, desa ini merupakan salah satu destinasi wisata yang menyuguhkan keramahan budaya Osing.
Desa Kemiren menjadi salah satu tujuan para wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan berkunjung ke Desa Kemiren, para wisatawan dapat langsung merasakan adat budaya para penghuni desa tersebut.
1. Warga asli desa tetap mempertahankan tradisi
Untuk tiba di cagar budaya Desa Kemiren, pengunjung perlu berjalan kaki sekitar 500 m dari jalan raya. Jalanan berpaving yang naik turun tak terasa melelahkan berkat pemandangan pepohonan dan sungai di kiri kanan jalan. Penanda cagar budaya Desa Kemiren berupa gapura yang terbuat dari bambu dan daun kering bertuliskan "Cagar Budaya Desar Kemiren".
Ketika tim IDN Times berkunjung desa ini pada Sabtu (22/9), rombongan kami disambut dengan iringan musik tradisional Gedogan. Sekitar 5 wanita berusia lebih dari 60 tahun menabuh lesung dengan harmoni. Meski terlihat renta, namun energi mereka tercurah dengan sempurna melalui hentakan-hentakan lesung.
Mereka pun bercengkrama dengan bahasa yang asing terdengar di mana tentu saja itu merupakan Bahasa Osing. Edy Saputro (21), salah satu pemuda asli desa tersebut menjelaskan bahwa musik ini merupakan musik asli Desa Kemiren.
"Dulunya ini digunakan untuk menumbuk beras menjadi tepung," jelasnya