TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengintip Rahasia Singapura Mengelola Air Bersih

Mereka juga memanfaatkan air laut

NEWater Visitor Center (NVC), tempat pengelolaan air bersih di Singapura. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Singapura, IDN Times - Air bersih menjadi kebutuhan hidup setiap manusia. Menjadi negara maju, membuat Singapura terus mengoptimalkan potensi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Meski luas wilayahnya kecil dan sumber daya alamnya minim, nyatanya pemerintah di sana bisa mandiri mengelola air bersih.

1. Ada empat cara pengolahan air

NEWater Visitor Center (NVC), tempat pengelolaan air bersih di Singapura. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Salah satu tempat pengelolaan air bersih Singapura ialah NEWater Visitor Center (NVC) di Public Utilities Board (PUB). Di sini, dipaparkan ada empat cara negeri singa mendapat air bersihnya. Mereka pun mengandalkan empat keran nasional untuk memenuhi lebih dari 2 juta debit air tiap harinya.

"Pertama ada resapan air lokal, kedua impor dari Malaysia, ketiga daur ulang dengan NEWater dan keempat desalinasi atau pengelolaan air laut/garam menjadi air bersih," ujar pemandu NVC, Stella kepada IDN Times, Jumat lalu (20/12).

Baca Juga: 7 Alasan Singapura Jadi Tempat Paling Pas Buat Liburan Akhir Tahun

2. Pemanfaatan resapan air hujan

NEWater Visitor Center (NVC), tempat pengelolaan air bersih di Singapura. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Untuk pemanfaatan resapan air lokal, PUB sebagai instansi yang bertanggung memproduksi, pengumpulan, distribusi dan reklamasi air, akan memanfaatkan air hujan, sungai dan kanal. Air tersebut diserap melalui drainase.

"Kemudian semua air serapan disimpan di 17 reservoir (waduk) yang ada di Singapura," kata Stella.

Menariknya, di setiap waduk sudah terhubung jaringan pipa. Sehingga debit air di waduk bisa terjaga satu sama lain. Untuk mengelola menjadi air bersih, ada proses penyaringan.

"Yang sudah disaring disalurkan ke tempat penyimpanan reservoir tertutup, lalu didistribusikan kepada pelanggan," jelas Stella.

3. Impor air dari Malaysia

Pemandu NVC, Stella saat memaparkan cara Singapura mengelola air bersih. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Optimalisasi air bersih di Singapura juga dilakukan dengan cara impor air. Upaya ini diambil pemerintah lantaran kebutuhan air bersih terus meningkat. Singapura pun mengimpor air dari Johor, Malaysia.

"Impor ini sudah ada perjanjian jangka panjang sejak 2011 hingga 2061," ucap Stella.

4. Daur ulang air hasil pemakaian

Pemandu NVC, Stella saat memaparkan cara Singapura mengelola air bersih. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Tak ingin buang uang dalam jumlah besar, Singapura rupanya juga mengelola air limbah. Air bekas pelanggannya tidak dibuang begitu saja. Melainkan, dikelola lagi melalui sistem di sebuah pabrik reklamasi air.

Air limbah ini diolah dengan teknologi tinggi berupa ultraviolet dan membran yang disebut NEWater. Hasil pengolahan ini menjadikan air menjadi murni lagi. Tak hanya untuk aktifitas industri dan rumah tangga, tapi juga bisa diminum langsung.

"Air yang dihasilkan disalurkan ke industri, khusus untuk rumah tangga dan langsung minum, pengelolaannya akan dicampur resapan air lokal," terang Stella.

Pengolahan air limbah di Singapura sebenarnya sudah berjalan sejak 1970 lalu. Tapi pemerintah baru membuat pabriknya pada 2013. Air bersih hasil olahan limbah ini juga telah lulus uji Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO. Bahkan, PUB juga memproduksi air kemasan.

Baca Juga: 7 Alasan Changi Layak Raih Predikat Bandara Terbaik Dunia

Berita Terkini Lainnya