Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Instalasi Karantina Terpadu Pertama di Indonesia Bakal Ada di Jatim

Ilustrasi ekspor-impor. (Dok. Kementerian Keuangan)
Ilustrasi ekspor-impor. (Dok. Kementerian Keuangan)
Intinya sih...
  • Instalasi Karantina Terpadu Jatim akan berdiri di Puspa Agro Sidoarjo setelah MoU antara Gubernur Khofifah dan Kepala Badan Karantina Indonesia.
  • Layanan ini memfasilitasi ekspor senilai USD25,80 miliar dan impor sebesar USD29,97 miliar di Jawa Timur tahun 2024.
  • Pendirian instalasi ini menjadi pioneer yang siap menjadi percontohan untuk diterapkan di kawasan lain di Indonesia.

Surabaya, IDN Times - Instalasi Karantina Terpadu Jawa Timur (Jatim) akan segera berdiri di Puspa Agro Sidoarjo. Kepastian ini didapatkan usai Gubernur Khofifah Indar Parawansa menandatangani MoU dengan Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat Manaor Panggabean.

layanan Instalasi Karantina Terpadu ini diklaim akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan efisiensi alur perdagangan dan logistis ekspor maupun impor. Karena eksportir maupun importir tidak perlu berpindah-pindah tempat dalam pengurusan dokumen.

“Instalasi Karatina Terpadu, di Indonesia baru pertama di Jatim ini. Dan ini untuk tiga item ya, yaitu untuk hewan, ikan dan tumbuhan. Untuk yang ikan bahkan ini sudah jalan,” ujar Khofifah, Sabtu (5/7/2025).

“Karena sistemnya terpadu, semua akan tersedia dalam satu kawasan. Mulai laboratoriumnya sudah ada, kemudian juga ada bea cukai dan badan karantina baik untuk ekspor maupun impor. Artinya ini akan sangat efisien,” imbuhnya.

Pentingnya layanan perkarantinaan di Jawa Timur tercermin dari nilai perdagangan tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2024, pelayanan karantina di Jawa Timur telah memfasilitasi ekspor senilai USD25,80 miliar dan impor sebesar USD29,97 miliar. Data ini menegaskan peran karantina sangat vital bagi kinerja ekspor dan impor Jatim, sekaligus menjaga integritas produk yang masuk maupun keluar daerah.

Diketahui kawasan Puspa Agro mencakup luasan 50 hektare siap bertransformasi menjadi hub karantina modern. Terutama karena kawasan ini telah dilengkapi sarana laboratorium mutakhir, fasilitas pengujian komprehensif, logistik terpadu, hingga layanan kepabeanan.

"Kami berkomitmen untuk mempercepat arus barang, menekan biaya logistik yang selama ini menjadi tantangan bagi pelaku usaha, serta yang paling utama, menjamin keamanan hayati produk-produk unggulan Jawa Timur," tegas Khofifah.

"Ini adalah wujud nyata dukungan pemerintah provinsi terhadap pelaku usaha, memberikan kemudahan dan kepastian dalam mengurus ekspor, sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas,” tambahnya.

Kepala Badan Karantina Indonesia Dr. Sahat Manaor Panggabean mengatakan, pendirian Instalasi Karantina Terpadu ini menjadi pioneer dan siap untuk menjadi percontohan untuk diterapkan di kawasan lain di Indonesia.

“Kita akan membangun Instalasi Karantina Terpadu, yang nanti kita harapkan semua pengurusan di karantina dan bea cukai selesai di satu kawasan di Puspa Agro. Semua diselesaikan dalam satu kawasan,” katanya.

Sistem ini akan membuat Indonesia sejajar dengan negara-negara lain. Karena akan terkoneksi dengan negara mitra ekspor dan impor. “Sehingga mereka paham barang barang mereka sampai mana dari mana. Saya piker karena semua sudah siap, tahun ini bisa segera running,” katanya.

Dirut PT Jatim Grha Utama (BUMD Jatim), Mirza Muttaqien memberikan gambaran mengenai Instalasi Karantina Terpadu ini akan mengintegrasikan layanan lembaga yang akan memudahkan arus barang dan logistik.

“Gambaran umumnya nanti semua akan jadi satu. Karantina ada di sana, bea cukai, dry port juga akan ada di sana. Sehingga dwelling time akan menjadi issue yang akan sangat teratasi dengan adanya instalasi karantina terpadu ini,” kata Mirza.

“Selain itu juga akan ada integrasi data dari badan karantina, bea cukai dan juga Pemprov Jatim sehingga tracing ekspor dan impor kota akan semakin baik,” tegas Mirza.

Nantinya logistis dari atau sebelum ke pelabuhan langsung dibawa ke kawasan karantina terpadu ini. Dan semua pengurusan dilakukan di satu kawasan termasuk telah disediakan transit karantina, bea cukai dan juga adanya laboratorium uji.

“Karena semua sudah ada dalam satu kawasan maka tidak perlu menunggu pemeriksaan. Sehingga akan efektif memangkas dwelling time,” pungkas Mirza.

Share
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us