Comeback Stronger! Semangat untuk Pemuda dari Young Budhist

Meneladani semangat 93 tahun Sumpah Pemuda

Surabaya, IDN Times - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berpesan kepada pemuda agar jangan berhenti merawat empati. Menurutnya, empati seperti menolong orang adalah sebuah kesempatan yang belum tentu dapat terulang.

 "Jadi kalian jangan pernah lelah, apalagi berhenti untuk menolong orang. Karena kesempatan (menolong) itu belum tentu terulang. Menolong orang adalah kesempatan," ujarnya dalam webinar Sarasehan Kebangsaan peringatan Sumpah Pemuda yang digelar Young Buddhist Association, Sabtu (16/10/2021) malam.

1. Berani berdiri untuk kebenaran

Comeback Stronger! Semangat untuk Pemuda dari Young BudhistWebinar Sarasehan Kebangsaan peringatan Sumpah Pemuda yang digelar Young Buddhist Association, Sabtu malam. Dok. Istimewa.

Dalam sarasehan bertajuk Comeback Stronger itu, Ahok juga membagi kisah pengalaman hidupnya. Mulai menjadi seorang pengusaha, hingga masuk ke dunia politik dan menjabat Bupati Belitung Timur hingga Gubernur DKI Jakarta. Alasan Ahok terjun ke dunia politik karena dia ingin lebih banyak membantu masyarakat dan memberantas ketidakadilan.

“Yang pasti kalau kita jadi pengusaha, ingin bantu orang itu terbatas. Misalnya, orang tidak mampu atau miskin datang minta pertolongan itu bermacam-macam. Jadi kalau jadi pengusaha itu bisanya bantu ya terbatas," kata Ahok.

Selain itu, Ahok pun menekankan agar pemuda bisa melihat sesuatu dengan perspektif atau sudut pandang yang benar. Termasuk pula dalam menyelesaikan suatu masalah. Prinsip itulah yang harus dipegang anak-anak muda dalam menghadapi tantangan kehidupan.

"Prinsip itu yang harus kita punya. Saya selalu yakin banyak orang yang berdiri untuk kebenaran. Keadilan dan kejujuran ini adalah prinsip yang harus kita pegang. Itu prinsip yang jangan sampai diabaikan," tutur dia.

Selain Ahok, webinar yang digelar dalam rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda itu juga menghadirkan beberapa tokoh nasional

Baca Juga: Sedikit yang Tahu, Ini 4 Sosok Perempuan Hebat di Balik Sumpah Pemuda

2. Integritas sebagai ciri orang beragama

Comeback Stronger! Semangat untuk Pemuda dari Young BudhistWebinar Sarasehan Kebangsaan peringatan Sumpah Pemuda yang digelar Young Buddhist Association, Sabtu malam. Dok. Istimewa.

Selain Ahok, tokoh lain yang membagikan inspirasi dalam webinar itu adalah Padesanayaka Sangha Theravada Indonesia, Provinsi Jawa Timur, YM. Bhante Jayamedho, Thera. Ia membagikan kisah mengenai perjalanan hidup ketika masih bekerja di dunia usaha hingga harus meninggalkan segalanya demi berbakti kepada sesama sebagai seorang Bhikkhu.

"Pada usia 70 tahun saya harus meninggalkan rumah tangga, jabatan dan kekayaan untuk belajar membersihkan diri. Memang lebih damai sebenarnya. Karena keinginannya sudah banyak yang terkendali dan kebutuhan-kebutuhan sudah dilepaskan," kata Bhante Jayamedho.

Bhante Jayamedho pun berpandangan bahwa orang yang beragama tentu akan selalu memegang teguh integritas atau kejujuran. Termasuk pula ketika seseorang itu diberikan kepercayaan menjadi pejabat atau pemimpin masyarakat.

"Kalau seseorang mengaku beragama dan melakukan korupsi tidak merasa bersalah, maka kita ragukan beragamanya. Orang seringkali menganggap ritual (keagamaan) lebih penting daripada integritas atau kejujuran," terangnya.

Oleh karena itu, di momen Peringatan Sumpah Pemuda ini, Bhikkhu kelahiran asal Kota Surabaya itu pun berpesan kepada anak-anak muda, agar mereka dapat melakukan segala sesuatu yang bermanfaat atau memunculkan kebahagiaan masyarakat. "Kalau lihat orang yang menderita, maka kita harus mengokohkan apa untuk bisa menolong mereka," pesannya.

3. Semangat kaum pemuda untuk Comeback Stronger

Comeback Stronger! Semangat untuk Pemuda dari Young BudhistPara pengurus Young Buddhist Association (YBA) Indonesia. Dok. Istimewa.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Young Buddhist Association (YBA) Indonesia Billy Lukito Joeswanto menjelaskan bahwa Sarasehan Kebangsaan ini merupakan acara tahunan yang digelar untuk menunjukkan bahwa agama buddha inklusif, dan yang pasti selalu terbuka untuk berdialog kebangsaan dengan pemuka agama dan tokoh nasional lainnya, sehingga diharapkan semuanya bisa menjadi individu yang bisa menerima perbedaan.

"Kita menghadirkan tokoh nasional, bhante yang sosok pelindung umat buddha dalam menjalankan moralitas agar umat Buddha, sehingga kita bisa belajar berwawasan kebangsaan dan kita juga bisa menggugah semangat kemanusiaan dalam ajaran kebenaran agama buddha kepada non-budhis. Kita juga menghadirkan Bapak BTP yang merupakan tokoh nasional," kata Billy.

Menurutnya, semangat Sumpah Pemuda, semangat yang luar biasa dari pemuda dan pendahulu itulah yang diterapkan oleh muda-mudi Buddhis supaya bangsa ini Comeback Stronger di masa New Normal ini. "Jadi, semangat 93 tahun lalu itu kita bawa meski kita berbeda, kita harus memiliki visi satu yaitu persatuan di atas kebhinnekaan, dengan persatuan atas perbedaan itulah kita akan menjadi individu yang lebih baik, kita bisa menyayangi kita sendiri dengan bertoleransi dan menerima perbedaan yang ada," tegasnya.

Selain itu, dalam acara ini juga dilakukan campaign menjual baju comeback stronger dimana hasil profitnya 100 persen akan didonasikan kepada yayasan atau LSM yang melakukan pelayanan kepada anak yatim, janda, pengangguran atau warga lainnya yang terkena dampak ekonomi di masa pandemi ini.

"Jadi, kita juga membantu sesama, anak muda mudi harus melihat sesama yang membutuhkan. Sebab, banyak dari kita muda mudi di perkotaan khususnya yang merasa sekarang, aduh kapan bisa liburan atau jalan-jalan, malah disuruh di rumah terus, padahal banyak saudara kita di sekitar yang sangat dekat mau bertahan hidup saja susah, karena pandemi ini, makanya kita harus melihat ke bawah, bersyukur dan membantu," ujarnya.

Ketua Acara Sarasehan Kebangsaan, Novella Catherine Angela Thamrin menambahkan, Comeback Stronger merupakan acara yang diadakan oleh Young Buddhist Association bersama muda-mudi buddhis dari berbagai universitas dan organisasi. Ia mengaku sengaja mengangkat tema comeback stronger karena diambil dari semangat perjuangan Sumpah Pemuda. "Kita berharap selama pandemi ini berlangsung tidak membuat kita putus asa, justru membuat kita bangkit menjadi pemuda yang lebih kuat," kata Novella.

Baca Juga: Kongres Pemuda II, Tempat Sumpah Pemuda Dikumandangkan Pertama Kali

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya