Harga Sayur, Buah dan Tanaman Obat Fluktuatif Selama PPKM Darurat

Harga cabai paling sering naik turun

Surabaya, IDN Times - Harga komoditas hortikultura yang terdiri dari buah-buahan, sayur-sayuran, tanaman obat hingga hias di Jawa Timur (Jatim) mengalami fluktuasi. Kondisi ini terus terjadi selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat-Level. Faktornya ialah distribusi yang terhambat.

1. Cabai menjadi komiditi yang fluktiatif

Harga Sayur, Buah dan Tanaman Obat Fluktuatif Selama PPKM DaruratANTARA FOTO/Ampelsa

Plt Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Bagus Adhirasa mengakui bahwa harga beberapa komoditas hortikultura tidak stabil. Harga komoditas-komoditas itu mengalami naik turun, terutama cabai. Naik turunnya harga cabai di tingkat konsumen dan produsen capai dua puluh persen.

"Hal ini disebabkan kondisi faktor distribusi dari produsen ke konsumen terhambat selama pelaksanaan PPKM ini," ujarnya, Rabu (28/7/2021).

2. Secara keseluruhan, sektor pertanian tumbuh, tapi hortikultura mengalami kontraksi

Harga Sayur, Buah dan Tanaman Obat Fluktuatif Selama PPKM DaruratIlustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Selama PPKM Darurat-Level, kata Bagus, pertumbuhan pada sektor pertanian Jatim mencapai 10,64 persen. Artinya, sektor ini mengalami pertumbuhan tertinggi. Namun, khusus komoditas hortikultura terjadi kontraksi karena daya simpan terbatas.

"Sedangkan untuk pangan yang strategis khusus beras, jagung dan kedelai harganya relatif terkendali malah terjadi penurunan harga kisaran harga dua sampai tiga persen," kata Bagus.

Baca Juga: PPKM Darurat di Jombang, Polisi Salurkan Sembako ke Warga

3. Ajak manfaatkan pasar online untuk memasarkan hasil panen

Harga Sayur, Buah dan Tanaman Obat Fluktuatif Selama PPKM DaruratIlustrasi pasar tradisional. IDN Times/Besse Fadhilah

Lantaran pertumbuhan sektor pertanian sedang tinggi tapi alur distribusi masih terkendala PPKM Darurat-Level,  Bagus mengajak masyarakat terutama petani untuk memanfaatkan teknologi yang ada. Ia menyebut sekarang sudah jalan beberapa petani yang memanfaatkan pasar online.

"Karena memang usaha pertanian ini didorong pemasarannya melalui market place lumbung pangan yang dikembangkan oleh Pemprov Jatim," pungkasnya.

Baca Juga: Berbagi, Komunitas Pelukis di Banyuwangi Dirikan Lapak Sembako Gratis

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya