Surabaya, IDN Times- Kesebelasan Persebaya Surabaya ternyata memiliki ritual khusus sebelum bertanding di atas lapangan hijau. Ritual ini menjadi penyebab mengapa tim berjuluk Bajul Ijo akhir-akhir ini tampil agresif dan berhasil meraih 4 kemenangan beruntun.
Eits, ritualnya bukan berarti kegiatan berbau klenik dan mistis ya. Penasaran gak dengan ritual apa yang dimaksud?
Dilansir dari situs resmi Persebaya, Kolaborasi nada khas Calvin Harris menjadi penanda bahwa anak asuhan Djajang Nurjaman telah memasuki kamar ganti. Dengan pengeras suara portable yang selalu dibwa kemana saja, mendengar electronic dance music (EDM) menjadi cara bagi Osvaldo Haay dan kawan-kawan untuk mengunggah semangat.
Sembari mendengarkan musik, mereka juga mengenakan pakaian “tempur”. Setelah sepatu, pelindung tulang kering, dan jersey sudah digunakan, setiap pemain akan melakukan peregangan dengan bantuan fisioterapis.
Selain pengeras suara, papan tulis putih dengan magnet menjadi perangkat yang wajib dibawa kemana saja. Bagi Djanur dan Bejo, selaku asisten pelatih, papan tulis itu sangat penting untuk menganalisis pertandingan dan memberikan strategi.
Salah satu ciri khas eks nahkoda Persib Bandung itu adalah pekikan “Siap Boy!”. Jargon tersebut menjadi ciri khas Djanur sebelum keluar dari ruang ganti. Ia juga mengimbau kepada anak asuhnya untuk tampil agresif sejak menit awal.
Sebelum merumput, Bejo selalu memberikan pesan khusus. “Jaga nama kalian. Jaga nama di dada. Tunjukkan pada semua orang, bahwa kalian bisa,” ujar Bejo sambil mengepalkan kedua tangannya.
Setelah menuntaskan pertandingan, Bejo -sang legenda Persebaya- akan memimpin anak asuhnya untuk menyanyikan lagu Song for Pride yang merupakan lagu kebanggaan The Green Force. Di setiap kemenangannya, Bejo akan selalu menyanyikannya dengan air mata bahagia.
Nah, akankah ritual tersebut bisa membuat Persebaya membawa pulang tiga poin saat bertandang ke PSMS?