Marcos Santos Murka, Arema FC Dipermalukan 10 Pemain Persib

- Pelatih Arema FC, Marcos Santos, blunder dengan memasukkan striker saat unggul pemain
- Marcos Santos murka karena kebobolan di menit akhir dengan skema sepak pojok
- Bek Arema FC, Odivan Koerich, emosi karena rekan-rekannya sering melakukan kesalahan passing pada babak kedua
Malang, IDN Times - Arema FC benar-benar dipermalukan oleh Persib Bandung, bagaimana tidak, mereka dibekuk Maung Bandung yang hanya bermain dengan 10 orang usai Frans Dhia Putros diganjar kartu merah di menit 64. Pertandingan awalnya seperti akan berakhir imbang 1-1 berkat gol Matheus Blade di menit 12 dan Uilliam Barros Pereira di menit 59, tapi Persib berhasil comeback lewat heading Federico Barba di menit 90+4.
1. Memasukan striker saat unggul pemain, Pelatih Arema FC malah blunder

Pelatih Arema FC, Marcos Santos tidak bisa menyembunyikan kekecewaan usai pertandingan. Bagaimana tidak, kemenangan di depan mata malah berakhir menjadi kekalahan di menit-menit akhirnya. Arema FC unggul jumlah pemain, tapi mereka justru melakukan blunder. Marcos mengakui melakukan kesalahan dengan memasukkan 2 striker, Dedik Setiawan dan Dendi Santoso, untuk menggantikan 2 bek tengah tengah sekaligus, Odivan Koerich dan Yann Motta di menit akhir.
"Jadi waktu Persib Bandung dapat karu merah, maksud saya akan memasukkan satu striker, karena pasti Persib menunggu (bertahan) jadi kita masukkan Valdeci. Ini supaya kita bisa transisi, tapi kejadian gol dari sepak pojok itu selalu saya katakan diulang di latihan terus, kejadian itu tidak bisa lagi terjadi," terangnya usai pertandingan pada Senin (22/9/2025).
2. Marcos Santos murka Arema FC kebobolan di menit akhir dengan skema sepak pojok

Yang paling tidak bisa diterima pelatih asal Brasil ini adalah gol kemenangan Persib Bandung yang melalui skema tendang pojok. Ia mengungkapkan kalau mereka telah sering berlatih untuk mengantisipasi skema ini, tapi mereka justru kebobolan di menit akhir melalui tendangan pojok. Ia juga kesal karena gagal mendapatkan penalti usai wasit melihat VAR.
"Pertandingan saya lihat seperti saat latihan, senang lihat pemain berjuang untuk Arema. Tapi sayang sekali (kebobolan lewat) bola mati, saya marah padahal sering latihan bola mati dan ini kejadian gol. Saya juga marah sama wasit seharusnya kita dapat penalti kalau Arema pasti jadi 2-1 pertandingan sudah beda," ujarnya.
Marcos mengungkapkan kalau kekalahan ini adalah tanggung jawab semua pihak baik dari pemain sampai jajaran pelatih. Ia meminta maaf kepada Aremania karena mereka mengalami kekalahan 2 kali beruntun di kandang.
3. Odivan Koerich beberkan alasan ia emosi saat babak kedua

Sementara itu, Bek Arema FC, Odivan Koerich mengungkapkan kalau sebenarnya pada babak pertama mereka bisa mengimbangi permainan Persib Bandung hingga unggul 1 gol. Tapi pada babak kedua para pemain Singo Edan kehilangan fokus, hal ini membuat ia emosi karena rekan-rekannya sering melakukan kesalahan passing.
"Situasi waktu gol itu pertama itu salah passing, waktu itu kurang tenang, transisi kurang tenang, padahal waktu melihat momen di belakang itu bagus. Tapi apapun bisa terjadi di sepakbola, kita sebenarnya sudah selalu latihan di bola mati dan saya menyayangkan kejadian gol itu," pungkasnya.
Hasil ini sekaligus membuat Arema FC langsung terperosok dari peringkat 3 ke peringkat 8 di klasemen sementara Super League 2025/2026 dengan koleksi 8 poin dari 6 peetandingan. Sementara Persib Bandung melesat ke peringkat 4 dengan koleksi 10 poin dari 5 pertandingan.