Kalah dari Persib, Putu Gede: Sato Seperti Pemain Sinetron

Malang, IDN Times - Arema FC kembali menelan kekalahan dalam lanjutan pekan ke-24 Liga 1 Musim 2022/2023 melawan tuan rumah Persib Bandung di Stadion Pakansari Bogor pada Kamis (23/02/2023). Arema kalah oleh sebiji gol dari Marc Klok di menit 66. Sementara Abel Camara dan kawan-kawan kembali gagal menceploskan satupun gol.
Hasil ini tentu saja membuat posisi Singo Edan kian terpuruk di peringkat 11 klasemen Liga 1 Musim 2022/2023. Mereka mengoleksi 32 poin dari 24 pertandingan. Sementara Persib berhasil merangsek naik ke peringkat 2 dengan perolehan 52 poin, berjarak satu poin saja dari PSM Makassar dipuncak klasemen. Pelatih Arema FC I Put Gede Dwi Santoso pun meluapkan kekecewaannya.
1. Sebut bek Persib sebagai pemain sinetron

Putu Gede mengatakan kalau bek Persib asal Filipina, Daisuke Sato layaknya pemain sinetron. Pasalnya, ia selalu mengulur-ulur waktu sejak Persib unggul di menit 66. Ini membuat para pemain emosi dan merusak ritme pertandingan.
"Kemudian tadi siapa namanya, Sato, saya kira dia cocok untuk jadi pemain sinetron. Soalnya ini banyak anak-anak grassroot yang nonton, apalagi untuk pemain asing," terang Putu Gede usai pertandingan.
Menurutnya pertandingan hari ini bisa jadi pembelajaran agar sepakbola Indonesia tidak terjebak dalam strategi membuang-buang waktu. Perilaku ini bisa menjadi contoh buruk bagi pemain-pemain muda, pasalnya seolah-olah para pemain ini bersandiwara.
2. Tidak akan membuat anak asuhannya bersandiwara

Pelatih 49 tahun ini memastikan tidak akan pernah melakukan strategi mengulur-ulur waktu seperti yang dilakukan Sato. Ia mengaku haram melakukan strategi yang tidak fair menurutnya.
"Saya memastikan untuk tim Arema kedepannya tidak akan melakukan hal seperti ini," tegasnya.
Ia mengatakan pasti tidak semua pelatih melakukan strategi mengulur-ulur waktu. Menurutnya sepakbola Indonesia harus mulai berubah dengan menerapkan strategi yang fair play.
"Kemudian ini yang saya tekankan pada pemain, karena membuang-buang waktu juga merupakan taktikal, tapi saya tekankan kalau kita dibalas seperti itu tentunya juga sakit," jelasnya.
3. Soroti kepemimpinan wasit

Kemudian ia juga menyoroti kepemimpinan wasit Faulur Rosy dalam pertandingan sore hari ini. Menurutnya banyak keputusan-keputusan yang merugikan timnya.
"Saya jarang mengomentari wasit, tapi saat pertandingan melawan Persija sampai pertandingan hari ini melawan Persib kinerja wasit (disoroti). Ada momen beberapa kejadian dia haris dekat dengan momen," paparnya.
Kemudian ia juga menyoroti komunikasi wasit pembantu dan wasit utama yang buruk. Hal ini membuat pertandingan ini sering terhenti, padahal memiliki intensitas permainan yang tinggi.
Meskipun demikian, ia tetap memuji para pemain Arema FC, mereka mau melakukan apa yang pelatih inginkan. Ini akan jadi modal Singo Edan kedepannya. Pertandingan hari ini jadi evaluasi buat Arema FC untuk pertandingan selanjutnya.
"Inilah Arema, belum sempurna tapi mereka berani melakukan perjuangan. Mulai dari babak pertama sampai mereka tertinggal (mau bermain ngotot), inilah yang membuat saya senang. Untuk kekalahan mungkin belum rejeki saja," pungkasnya.