Bayi Meninggal Hendak Diajak Nonton Persebaya, Ini Komentar Aji

Surabaya, IDN Times - Bayi berusia enam bulan meninggal dunia ketika akan diajak orangtuanya FJ (38) dan RA (37) mendukung Persebaya Surabaya ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) saat menjamu Persita, Senin (1/8/2022). Waktu itu, pasangan suami istri itu nekad membawa bayinya naik sepeda motor dari Tegal - Surabaya.
Sesampainya di Surabaya, buah hati FJ dan RA mendadak sakit batuk disertai dahak. Bayi itu juga menangis terus, ditambah tak mau lagi menyusu. Kondisinya pun lemas, orangtuanya langsung membawa ke Rumah Sakit Marinir di Gunungsari, kemudian di rujuk ke Rumah Sakit Angkatan Laut. Di rumah sakit inilah duka menyelimuti.
1. Ingatkan nyawa lebih penting daripada sepak bola
Tragedi ini pun ditanggapi oleh ofisial tim Persebaya yang diwakili pelatih Aji Santoso. Disamping mengucapkan bela sungkawa, Aji mengingatkan kepada para suporter dalam hal ini Bonek--pendukung Persebaya- bahwa nyawa lebih berharga daripada sepak bola.
"Tentunya saya sangat berbela sungkawa dengan anaknya yang meninggal. Tetapi, harus lebih pintar lagi bahwa nyawa lebih penting dari sepak bola," ujarnya, Senin (8/8/2022).
Baca Juga: Laga Persebaya di GBT Sepi Penonton karena Main Malam
2. Fanatik bola tidak boleh timbulkan kerugian apalagi nyawa
Fanatik, kata pelatih asal Malang ini, boleh. Tapi harus tetap mempertimbangkan sejumlah hal. Dia mengingatkan pendukung klub sepak bola tidak harus mengalami kerugian bahkan kehilangan nyawanya dalam kefanatikan yang dia yakini.
"Jadi, saya tahu dia (orangtua bayi meninggal) fanatik dengan Persebaya. Tetapi, fanatik itu jangan yang menimbulkan satu kerugian, apalagi nyawa," tutur Aji.
3. Ingatkan suporter lebih hati-hati
Mantan pemegang ban kapten Persebaya ini menambahkan, agar semua suporter yang mendukung, baik itu datang langsung ke stadion atau tidak ke stadion untuk terus berhati-hati. Dia tidak mau di tengah sepak bola harus jatuh korban jiwa.
"Menurut saya lebih berhati-hati lagi," pungkas Aji.
Baca Juga: Persebaya Kalah dari Bhayangkara, Ini Evaluasi Aji