Manajemen Arema FC Berikan Kode Segera Gunakan Logo Singa Bertindik

- Manajemen Arema FC mendukung melepas hak kepemilikan logo Singa Bertindik kepada organisasi Aremania Utas
- General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, mengapresiasi langkah Presidium Aremania dan meminta Yayasan Arema merespon surat terbuka dengan positif
- Manajemen Arema FC telah memproses legalitas pengakuan negara sebagai pemegang hak merek Arema dan menegaskan tanggung jawab moral untuk memberikan contoh kepatuhan hukum
Malang, IDN Times - Mimpi Aremania untuk segera melihat Satu Arema tampaknya sudah di depan mata, pasalnya Koordinator Presidium Aremania, Ali Rifki, telah memberikan surat terbuka pada Yayasan Arema yang saat ini non-aktif agar melepas hak kepemilikan logo Arema Singa Bertindik kepada organisasi Aremania Utas. Manajemen Arema FC juga mendukung langkah yang ditempuh Ali agar jelas Arema mana yang asli.
1. Tinggal bangunkan Yayasan Arema, langkah terakhir agar Satu Arema

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi mengatakan jika pihaknya sangat memahami dan mengapresiasi kerinduan mendalam Aremania terhadap simbol-simbol kejayaan masa lalu seperti logo Singa Bertindik. Ia menyampaikan jika Manajemen Arema FC sebagai entitas pemegang Hak Merek atas nama dan logo terkait Arema, pihaknya menegaskan komitmennya untuk menjaga marwah klub dengan mengedepankan etika, kesantunan, dan kepatuhan penuh terhadap hukum.
"Jujur, kami di manajemen pun memiliki kerinduan yang sama. Logo Singa Bertindik adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah perjalanan kami," terangnya pada Jumat (5/12/2025).
Yusrinal menilai langkah Presidium Aremania yang berinisiatif mengirimkan surat terbuka untuk memohon keikhlasan pihak Yayasan agar menyerahkan hak cipta logo merupakan langkah yang tepat, elegan, dan sesuai prosedur. Menurutnya memang perlu membangunkan Yayasan Arema yang saat ini mati suri agar polemik dualisme Arema berakhir.
"Kami melihat langkah Presidium mengirim surat terbuka adalah bentuk ikhtiar yang sangat mulia dan prosedural. Itu menempatkan persoalan pada tempatnya. Kami di klub sangat mengapresiasi upaya tersebut," tegasnya.
2. Arema FC minta Yayasan Arema memiliki hati nurani untuk bergerak

Yusrinal kini meminta pihak Yayasan Arema merespon surat terbuka tersebut dengan positif, pasalnya tujuan besar surat terbuka itu adalah persatuan dan kebanggaan bersama Arek Malang. Sementara pihak Manajemen Arema FC menurutnya memiliki jalan untuk berjuang agar melindungi eksistensi Arema di jalur kompetisi dan perlindungan atas hak komersil Arema.
"Kami berharap pihak lain pemegang hak cipta logo Singa Bertindik, sesuai porsinya, dapat dengan ikhlas memenuhi aspirasi Aremania yang tersurat dalam permohonan Presidium Aremania. Kewenangan menyerahkan atau mengizinkan penggunaan logo itu ada pada mereka (pemegang hak cipta yang adalah Yayasan Arema), bukan pada klub. Kami sifatnya menunggu 'lampu hijau' legalitas tersebut," bebernya.
3. Manajemen Arema FC menegaskan pihaknya jadi pemegang hak merek Arema

Lebih lanjut, Yusrinal menjelaskan jika status Manajemen Arema FC saat ini telah memproses legalitas pengakuan negara sebagai pemegang hak merek Arema. Sehingga menurutnya status ini membawa amanah dan tanggung jawab moral yang lebih besar untuk memberikan teladan yang baik.
"Manajemen memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan contoh kepatuhan hukum. Kita tidak ingin membangun kebesaran Arema tanpa menghormati hak pihak lain. Kita patuh legal, maka kita ingin melangkah dengan cara yang benar dan sesuai regulasi," pungkasnya.
















