TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Panser Biru Tolak Arema FC di Semarang, Manajemen Masih Bungkam

Panser Biru tidak bertanggung jawab jika terjadi gejolak

Kapten Arema FC, Johan Ahmad Farizi saat beradu sprint dengan pemain Persikabo 1973. (Instagram/aremafcofficial)

Malang, IDN Times - Setelah gagal main di Stadion Sultan Agung Bantul akibat penolakan berbagai pihak dan akhirnya venue pertandingan Arema FC melawan Borneo FC dipindahkan ke Stadion Jatidiri Semarang. Kini giliran pendukung PSIS Semarang, Panser Biru, yang menolak stadionnya dijadikan homebase Singo Edan.

Panser Biru membuat surat terbuka untuk menolak Arema FC di Semarang. penolakan ini atas rasa solidaritas dan kemanusiaan bagi Aremania yang tengah memperjuangkan keadilan. 

Surat yang ditandatangani langsung oleh Ketua Panser Biru, Galih Eko Putranto, ini bahkan menyebut jika Panser Biru tidak bertanggung jawab jika terjadi gejolak jika Arema FC tetap main di Semarang. Dalam surat tersebut, juga tertulis tagline 'Luka Mereka Luka Kita Juga.'

"Aremania, korban, dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan sampai saat ini belum mendapatkan keadilan. Jadi kami menolak keras Arema bermain di Semarang," tegas Galih saat dikonfirmasi pada Kamis (12/01/2023).

1. Arema FC dinilai tak memiliki hati nurani

IDN Times/Rizal Adhi Pratama

Panser Biru menilai jika Arema FC tidak memiliki hati nurani dengan tetap mengikuti Liga 1 saat suporternya berjuang menegakkan keadilan dalam kasus Tragedi Kanjuruhan. Sementara, menurutnya kemanusiaan adalah di atas segala-galanya.

"Padahal mereka tim elit, tim kelas (atas) tapi kok mereka tidak ada hati nurani sama sekali. Sementara teman-teman di Malang saja saat aksi mereka bercerita banyak ke kita. Sehingga khittahnya (perjuangan) suporter jangan sampai kejadian di Malang terjadi di Semarang, jadi paling tidak solidaritas kita sama," jelasnya.

Penolakan terhadap Arema FC sebenarnya bukan sekedar soal sepakbola saja. Tapi mereka juga memprotes buramnya penegak keadilan untuk para korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

2. Tidak bertanggung jawab jika terjadi gejolak saat pertandingan

Surat penolakan Arema FC bermain di Stadion Jatidiri Semarang oleh Panser Biru. (IDN Times/Istimewa)

Galih secara tegas telah menyampaikan aspirasi Panser Biru. Oleh karena itu, ia tidak bertanggung jawab jika Kota Semarang tidak kondusif saat pertandingan Arema FC berlangsung.

"Pada intinya Panser Biru menolak dulu, jadi kalau misalnya sampai terjadi (gejolak) ya kembali ke surat (Panser Biru tidak bertanggungjawab) jika ada hal-hal lain yang terjadi. Kami tidak bertanggungjawab atas hal-hal tersebut," pungkasnya.

Baca Juga: Ditolak Main di Bantul, Arema FC Pindah ke Semarang

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya