TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Persiapan Piala Dunia U-20, Rumput Stadion Tambaksari Sudah Diganti

Wis mbayangno nonton Ansu Fati latihan nang Tambaksari ta?

Proses penanaman rumput di Stadion Gelora 10 November beberapa waktu lalu. Dok Humas Pemkot Surabaya

Surabaya, IDN Times - Salah satu persiapan tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 nanti adalah melengkapi sarana lapangan untuk latihan. Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah menyelesaikan penanaman rumput di stadion legendaris Kota Pahlawan, Stadion Gelora 10 November atau dikenal dengan sebutan Tambaksari

1. Rumput baru Stadion Tambaksari dikerjakan sejak Maret

IDN Times/Istimewa

Kabid Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Kota Surabaya Iman Krestian menjelaskan, pengerjaan rumput di Stadion Gelora 10 November memang telah dilakukan sejak Maret 2020. Sedangkan untuk rumput di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai stadion utama, baru dikerjakan pada Juli 2020.

"Sudah digarap sejak Maret 2020 lalu. Saat ini sedang proses pemeliharaan dan menunggu pertumbuhan serta adaptasi rumput," ujar Iman, Jumat (24/7/2020).

Baca Juga: Baru Lelang, Pembangunan Tiga Lapangan Latih GBT Dimulai Agustus

2. Pakai rumput standar FIFA, Zoysia japonica

Proses penanaman rumput di Stadion Gelora 10 November beberapa waktu lalu. Dok Humas Pemkot Surabaya

Saat ini, lanjut Iman, proses pergantian rumput yang telah ada menjadi rumput standar FIFA yaitu Zoysia japonica telah selesai dilakukan. Proses selanjutnya adalah perawatan rumput agar tumbuh dengan baik dan beradaptasi dengan lingkungan stadion.

"Nah, proses pemeliharaan dan adaptasi ini membutuhkan waktu sekitar dua bulanan. Insyallah September sudah bisa dipakai dan ini sudah sesuai dengan time schedule yang disepakati bersama,” terangnya.

3. Tanah Stadion Tambaksari bercampur sampah

Proses penanaman rumput di Stadion Gelora 10 November beberapa waktu lalu. Dok Humas Pemkot Surabaya

Pada saat pengerjaan rumput tersebut, pemkot menemui sedikit kendala. Ternyata tanah yang ada di lapangan merupakan tanah yang bercampur sampah. Tentu saja tanah dan sampah ini tidak bisa menjadi media yang baik untuk penanaman rumput. Hal ini terungkap saat pengerukan awal sedalam 60 sentimeter.

"Stadion Tambaksari itu sebelumnya memang hanya lapangan rumput konvensional dan ternyata tanahnya tanah sampah, sehingga tanah aslinya kami buang dulu. Sebab, untuk rumput ini memang membutuhkan tanah khusus,” jelasnya.

Baca Juga: Resmi Gelar Piala Dunia U-20, Ini 4 Fakta Gelora Bung Tomo

Berita Terkini Lainnya