Sama-sama Ngotot, KONI Jatim Ingin Atlet PON Karantina Mandiri Saja

Pemkot Surabaya ingin ada karantina terpadu

Surabaya, IDN Times - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur (Jatim) merespons surat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Surat itu berisi tentang kewajiban isolasi terpusat selama lima hari bagi atlet, pelatih hingga ofisial yang pulang dari gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Meski Pemkot Surabaya minta ada karantina terpadu, KONI Jatim berkukuh agar atlet yang pulang dari PON cukup menjalani karantina mandiri.

Seperti diketahui, perdebatan mengenai kewajiban karantina bagi atlet dan official PON XX Papua yang berdomisili di Kota Surabaya rupanya masih berlanjut. Pemerintah Kota Surabaya, merujuk pada edaran terbaru Satgas COVID-19 pusat, meminta agar isolasi tetap dilakukan secara terpusat di lokasi karantina yang disediakan oleh Pemkot Surabaya.

1. Tetap minta karantina mandiri di rumah

Sama-sama Ngotot, KONI Jatim Ingin Atlet PON Karantina Mandiri SajaAlisya Mellynar, atlet Jatim peraih medali emas untuk cabor wushu di PON XX Papua (dok. Unair)

Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung menegaskan, sudah berkirim surat ke Pemkot Surabaya yang ditujukan kepada Kepala BPB Linmas, Irvan Widyanto pada Jumat (8/10/2021). Isi surat yang disampaikan, pihaknya ingin alternatif untuk karantina atlet, pelatih maupun ofisial.

"Melakukan karantina mandiri di tempat/rumah masing-masing secara disiplin (tidak ke mana-mana) selama lima hari," ujarnya.

2. Ajak RT/RW dan Puskesmas saling mengawasi

Lebih lanjut, Erlangga juga menawarkan solusi ke Pemkot Surabaya, jika para atlet, pelatih dan ofisial asal Kota Pahlawan tiba di rumahnya masing-masing segera melapor ke RT/RW setempat. Bahkan, ketika karantina mandiri menggandeng puskesmas setempat untuk saling mengawasi.

"Pada hari keempat melakukan tes swab PCR puskesmas serta melaporkan kedatangan kepada RT/RW setempat sesuai domisili masing-masing," tambah dia.

3. Jika ketahuan positif, atlet tidak akan dipulangkan dulu

Sama-sama Ngotot, KONI Jatim Ingin Atlet PON Karantina Mandiri SajaAlisya Mellynar, atlet Jatim peraih medali emas untuk cabor wushu di PON XX Papua (dok. Unair)

Ketua Harian KONI Jatim, M. Nabil menyayangkan kebijakan Pemkot Surabaya. Menurut dia, pemkot seharusnya mempertimbangkan kebijakannya, karena sebelum berangkat atlet Jatim sudah swab PCR. Bahkan, saat akan bertanding diwajibkan menjalani swab antigen.

"Seandainya ada atlet positif COVID-19, sudah disiapkan tempat isoman (di Papua) dan pasti tidak bisa pulang (ke daerah asalnya) sampai dinyatakan negatif lagi hasilnya," tegas dia.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Tetap Minta Atlet PON Papua Karantina Terpusat

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya