Viral Video Petugas Damkar Ngawi Semprot Pocong, Ternyata Hoaks!

- Bermula dari cerita di FacebookKisah ini bermula dari unggahan seorang warga di grup Facebook yang mengaku diteror pocong di wilayah Kedunggalar. Cerita itu kemudian memantik komentar warganet lain yang seolah mengamini keberadaan makhluk misterius tersebut.
- Dipastikan hoaksPurwanto menegaskan, setelah dilakukan pengecekan baik secara internal maupun dengan para relawan di Ngawi Barat, tidak ditemukan bukti adanya kegiatan semprot pocong. Video yang beredar itu murni hoaks.
- Imbauan untuk bijak bermedia sosialDamkar Ngawi pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dan ikut menyebarkan kabar yang belum jelas kebenarannya.
Ngawi, IDN Times – Media sosial dalam beberapa hari terakhir digegerkan dengan sebuah video yang menarasikan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Ngawi tengah menyemprot hantu pocong di Kecamatan Kedunggalar. Video itu sontak menyedot perhatian publik, bahkan ditonton ratusan ribu kali. Namun, Damkar Ngawi dengan tegas membantah kabar tersebut.
Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Damkar Ngawi, Purwanto, memastikan tidak ada regu yang pernah melakukan aksi penyemprotan pocong sebagaimana dituduhkan.
“Setelah kami konfirmasi dengan tiga regu Damkar, semuanya menjawab tidak ada yang melakukan penyemprotan pocong di Kedunggalar. Laporan warga soal teror pocong pun tidak pernah masuk ke kami,” tegas Purwanto, Minggu (17/8/2025).
1. Bermula dari cerita di Facebook

Kisah ini bermula dari unggahan seorang warga di grup Facebook yang mengaku diteror pocong di wilayah Kedunggalar. Cerita itu kemudian memantik komentar warganet lain yang seolah mengamini keberadaan makhluk misterius tersebut.
Tak lama, akun Facebook bernama Lilik Widiyanti membagikan potongan video dengan narasi seolah-olah petugas Damkar Ngawi menyemprot pocong yang bikin resah. Video itu langsung viral, ditonton lebih dari 800 ribu kali dengan ratusan komentar yang beragam.
2. Dipastikan hoaks

Purwanto menegaskan, setelah dilakukan pengecekan baik secara internal maupun dengan para relawan di Ngawi Barat, tidak ditemukan bukti adanya kegiatan semprot pocong.
“Video yang beredar itu murni hoaks. Tidak ada kejadian sebenarnya di lapangan,” jelasnya. Ia juga menyayangkan adanya konten yang menyeret nama Damkar hanya demi mengejar viralitas.
“Kami minta kepada masyarakat, khususnya pembuat konten, kalau memang ingin membuat video menggunakan atribut Damkar sebaiknya melapor dulu. Jangan sampai menimbulkan kesan seolah itu kegiatan resmi Damkar Ngawi,” tambahnya.
3. Imbauan untuk bijak bermedia sosial

Damkar Ngawi pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dan ikut menyebarkan kabar yang belum jelas kebenarannya. Sebab, informasi menyesatkan semacam itu bisa merugikan institusi maupun masyarakat.
Dengan adanya klarifikasi ini, Damkar Ngawi berharap publik lebih cerdas dan kritis dalam menyikapi informasi yang berseliweran di media sosial.