Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota Surabaya menawarkan kemudahan bagi warganya yang tergolong miskin saat akan berobat di rumah sakit. Pemkot Surabaya membuat aplikasi Surat Keterangan Miskin (SKM) online yang terintegrasi dengan 39 rumah sakit di Kota Surabaya.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan bahwa selama ini masyarakat yang tergolong miskin harus membawa Surat Keterangan Miskin jika ingin mendapatkan pengobatan bersubsidi. Pengurusan SKTM ini pun tidak mudah, perlu mengunjungi Kantor Kelurahan dan Kecamatan terlebih dahulu.
"Nantinya kalau SKM sudah berjalan, masyarakat tidak perlu ke kelurahan atau kecamatan. Jadi pelayanan bisa lebih cepat," tutur Fenny, sapaan akrab Febria, Sabtu (20/7).
Layanan SKM online ini dimasukkan ke dalam aplikasi e-Health yang telah lama dimiliki oleh Pemkot Surabaya. Sehingga ketika masyarakat akan mengambil nomor antrean di rumah sakit melalui e-Health, mereka juga dimudahkan dengan tercantumnya SKM online tanpa perlu mengurus secara offline.
"Semuanya akan terintegrasi dengan aplikasi. Rumah sakit akan mengajukan ke kelurahan lalu kelurahan yang akan approve, secara online juga," lanjut Fenny.
Fenny menjelaskan bahwa untuk mengisi data SKM online, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil. Dispendukcapil memberikan data warga Surabaya yang tergolong miskin sesuai dengan data Masyarakat Berpengenghasilan Rendah (MBR).
"Aplikasi tersebut akan dioperasikan oleh petugas kesehatan. Jadi SKMnya bisa muncul di aplikasi tanpa perlu masyarakat wira-wiri ngurus," ungkapnya.
Aplikasi ini pun tengah dalam tahap uji coba di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soewandhie yang merupakah rumah sakit di bawah naungan Pemkot Surabaya. Nantinya, SKM online akan diterapkan di 39 rumah sakit yang memiliki akses untuk pelayanan BPJS.
"Masih dalam tahap uji coba jadi wajar kalau banyak trouble-troublenya. Tapi kita sudah koordinasi dengan Diskominfo juga," pungkas Fenny.