Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kegiatan rembug kamtibmas yang digelar Polres Tulungagung. IDN Times/ istimewa

Tulungagung, IDN Times - Meskipun angka kasus menurun, namun konflik yang melibatkan anggota perguruan silat di Tulungagung menjadi salah satu permasalahan yang belum tuntas. Hal ini terungkap dalam acara rembug Kamtibmas yang digelar oleh Polres Tulungagung. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan sinergisitas banyak pihak. Mereka mewacanakan pembentukan Satgas guna menuntaskan masalah tersebut.

1. Kasus menurun namun diprediksi masih akan terjadi

Kegiatan rembug kamtibmas yang digelar Polres Tulungagung. IDN Times/ istimewa

Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi mengatakan, pada 2023 kasus pencak silat berada diangka 39 kasus dengan 112 tersangka. Sedangkan pada 2024 terdapat 37 kasus dengan 67 tersangka. Meskipun angka kasus menurun, namun potensi konflik tersebut diprediksi muncul di tahun 2025.

"Selama ini penyelesaian konflik pencak silat hanya menyentuh ranah hilir dengan memberikan hukuman kepada oknum yang melanggar," ujarnya, Jumat (10/01/2024).

2. Penanganan selama ini masih di hilir

Kegiatan rembug kamtibmas yang digelar Polres Tulungagung. IDN Times/ istimewa

Menurut Taat, sumber konflik antar pencak silat paling banyak berada di hulu dan hal ini beoum tersentuh. Maka dari itu, Polres Tulungagung mengusulkan untuk membuat Satgas yang melibatkan banyak pihak. Salah satu fungsi satgas adalah merumuskan masalah-masalah konflik pencak silat yang berada di hulu. Mengingat konflik pencak silat dilatar belakangi oleh berbagai masalah.

"Jadi, di balik permasalahan konflik pencak silat ada masalah yang mendasar. Ada masalah faktor sosial, ekonomi hingga keluarga," tuturnya.

3. Pemkab dukung wacana pembentukan satgas

Kegiatan rembug kamtibmas yang digelar Polres Tulungagung. IDN Times/ istimewa

Sementara itu, Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno mendukung rencana pembentukan satgas untuk menangani masalah konflik pencak silat. Mengingat permasalahan pencak silat di Tulungagung cukup kompleks. Heru juga mendorong agar anggota pencak silat dapat diikut sertakan dalam pelatihan kerja agar mewujudkan kegiatan positif dan produktif.

"Jadi diberi latihan kerja kemudian alat kerja agar produktif. Mengingat angkatan kerja di Tulungagung juga belum optimal," pungkasnya.

Editorial Team