Rekonstruksi, Ada Fakta Baru Pembunuhan Driver Online Malang

Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro menjelaskan jika rekontruksi ini dilakukan untuk mengetahui lebih jelas terkait pembunuhan yang terjadi di Jalan Raya Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang pada Sabtu (03/06/2023) pada pukul 18.15 WIB ini. Rekontruksi yang dilakukan pada siang hari ini menunjukkan sebanyak 38 adegan.

"Reka adegan dimulai dari tersangka Exa ini mengamen bersama Ahwan. Kemudian mereka berhenti di sebuah warung kopi untuk memesan di aplikasi online untuk dijemput dan diantarkan ke Pantai Balekambang," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (18/07/2023).

Dalam rekonstruksi ini, Wahyu mengatakan kalau pihaknya menemukan beberapa fakta baru. Fakta-fakta baru yang ditemukan mulai dari proses pembunuhan korban, proses membuang korban, dan cara kedua tersangka membawa kabur mobil korban.

"Kita menemukan fakta-fakta baru mulai dari proses pembunuhan korban, cara kedua pelaku menghilangkan jejak. Kemudian juga cara keduanya menyembunyikan tubuh korban.

Wahyu menjelaskan jika saat korban menjemput keduanya di sebuah warung kopi di Kecamatan Kepanjen, Exa duduk di kursi depan di sebelah korban. Sementara Ahwan duduk di kurse belakang. Setibanya di sebuah musala di Kecamatan Bantur, ketiganya turun untuk menunaikan salat.

Ketiganya kemudian melanjutkan perjalanan dengan formasi duduk yang sama. Kemudian beberapa saat kemudian Ahwan bergeser dengan duduk di belakang korban. Kemudian mereka berbohong kalau da barang yang tertinggal, sehingga korban menepi untuk memutar balik kendaraan. Saat itulah Ahwan mengeluarkan tali tampar dan menjerat leher korban.

"Ketika proses pembunuhan itu, Exa bertugas mematikan mesin mobil dan menahan kaki korban. Tujuannya agar korban tidak bisa melawan," bebernya.

Ketika korban sekarat, Exa juga membekap mulut korban dan menekan perut korban. Ketika korban sudah dipastikan meninggal dunia, Exa menggantikan posisi korban sebagai sopir. Sementara tubuh korban ditarik ke belakang dan tubuhnya ditutupi dengan selimut untuk menghindari kecurigaan warga.

Setelah menghabisi korban, keduanya meluncur ke Pantai Balekambang dan tiba di sana saat hari mulai gelap. Exa sendiri yang membayar tiket untuk dua orang dengan membuka sedikit jendela depan mobil.

"Tapi kondisi pantai masih ramai karena malam Minggu. Keduanya urung membuang tubuh korban di sana karena takut ketahuan," bebernya.

Keduanya akhirnya meninggalkan Pantai Balekambang dan menuju Lumajang. Di tengah perjalanan, keduanya sempat berhenti untuk mencari lokasi GPS mobil agar tidak terlacak. Tapi keduanya gagal menemukan lokasi GPS, sehingga mereka berhenti di hutan Piket Nol Lumajang.

Adegan rekontruksi kemudian dilakukan saat korban akan menyembunyikan tubuh korban di hutan Piket Nol Lumajang. Keduanya menyeret tubuh korban hingga masuk ke dalam jurang. Kondisi korban masih tertutup selimut yang sebelumnya.

Di sana, keduanya meletakkan tubuh korban hingga cukup dalam sehingga harapannya tidak ditemukan oleh siapapun. Mereka juga menutupi tubuh korban sengan rerumputan dan daun. Keduanya lalu melesat meninggalkan korban di sana.