PDNS Diserang, Pemprov Jatim Alami 1.536.550 Kali

Surabaya, IDN Times - Serangan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) terjadi baru-baru ini. Sejumlah upaya dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) agar data yang dikelola tidak ikut diserang atau bahkan diretas.
Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Bobby Soemiarsono mengatakan serangan terhadap website pemerintah itu ada. Data dari Tim Pemprov CSIRT, sebanyak 3.564.737 serangan berhasil ditangkal pada tahun 2023. Sedangkan hingga Juni 2024 terdapat 1.536.550 serangan pada data center yang berhasil ditangkal.
Selanjutnya, perangkat keamanan di data center Jatim telah berhasil menangkal serangan malware sebanyak 18.407 pada tahun 2023 dan sebanyak 9.163 pada tahun 2024. "Jadi sebetulnya untuk serangan siber di Jatim bukan hal yang baru. Dan kita bisa mengatasi itu semua, karena ada backup datanya," ujar Bobby, Senin (8/7/2024).
Maka, lanjut Bobby, pentingnya seluruh perangkat daerah pemerintah baik di tingkat provinsi, kabupaten dan kota di Jatim secara rutin melakukan backup data. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi serangan siber oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Saya imbau agar kita harus menyiapkan backup data. Ketika terjadi serangan pada server, kita ada backup datanya," katanya.
Bobby pun berbagi pengalaman ketika menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) bahwa selalu meminta untuk melakukan backup data sebulan sekali. "Selama di BPKAD, SIPD itu saya minta untuk dibackup di server yang lain," ungkap dia.
Berkaitan dengan serangan siber, ia mangaku Jatim selalu menjadi langganan. Bahkan tak tanggung-tanggung, serangan selalu dilakukan langsung pada data server Pemprov Jatim.
Selain backup data, hal terpenting lainnya adalah firewall atau sistem keamanan komputer. Menurutnya, virus malware mudah menyerang perangkat komputer yang minim perlindungan.
Sehingga ketika dilakukan upgrade firewall, maka akan meminimalisir kemungkinan sistem berhasil terserang virus. "Jadi harus diupgrade firewall kita secara berkala. Bisa 2 bulan sekali atau 3 bulan sekali," ucapnya.
Bobby juga meminta kepada seluruh Perangkat Daerah se-Jatim, untuk menjaga kerahasiaan password pada aplikasi pemerintahan. Selain menjaga, perlu juga dilakukan pergantian password secara berkala.
"Passwordnya juga harus secara berkala diganti. Dan saya minta agar dijaga kerahasiaannya. Jangan sampai, karena kita pimpinan, kita dikasih ke staff yang mengakses," pungkasnya.